AS Gertak China dengan Jual F-16 dan Puluhan Rudal ke Fipilina

25 Juni 2021 10:40

GenPI.co - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui potensi penjualan jet tempur F-16, serta rudal Sidewinder dan Harpoon ke Filipina.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Pentagon pada Kamis (24/6) penjualan itu hadir dalam tiga kesepakatan terpisah dengan nilai gabungan lebih dari 2,5 miliar dolar.

Filipina sendiri dikabarkan sedang mencari jet tempur multi-peran baru dan sedang mengevaluasi F-16 dan SAAB Abs Gripen.

BACA JUGA:  Usai Cari Perkara di Laut Hitam, Inggris Dapat Ancaman Rusia

Pengumuman itu datang ketika Amerika Serikat berusaha untuk memperbarui kesepakatan dengan Manila yang mengatur kehadiran pasukan AS di negara itu.

Ini menjadi strategi penting Washington untuk melawan aktivitas China yang terus berkembang di kawasan tersebut.

BACA JUGA:  Biadab! Militer Bombardir Pasar, Mayat-mayat Bergelimpangan

Pekan lalu, Filipina kembali menangguhkan langkah untuk membatalkan Perjanjian Pasukan Kunjungan yang telah berusia dua dekade yang akan berakhir pada Agustus.

Pemerintah Filipina telah meminta untuk membeli 10 pesawat F-16C Block 70/72 dan dua pesawat F-16D Block 70/72 buatan Lockheed Martin Co. 

BACA JUGA:  Israel Makin Menakutkan Saja! Ancamannya Bikin Lebanon...

“Paket senjata itu, yang mencakup suku cadang dan pelatihan, bernilai hingga $2,43 miliar,” kata Pentagon.

Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon juga memberi tahu Kongres pada hari Kamis tentang kemungkinan penjualan dua paket rudal ke Filipina.

Di antaranta  adalah 12 Rudal Blok II yang yang diluncurkan Harpoon Air, dua rudal pelatihan, suku cadang dan peralatan yang dibuat oleh Boeing yang bernilai hingga $ 120 juta.

"Yang lainnya adalah untuk 24 rudal taktis AIM-9X Sidewinder Block II, 24 rudal pelatihan dan suku cadang yang dibuat oleh Raytheon Technologies dan bernilai hingga $42,4 juta," kata Pentagon.

Filipina adalah sekutu perjanjian AS yang terikat  pada Perjanjian Pasukan Kunjungan.

Aturan ini memungkinkan rotasi ribuan tentara AS masuk dan keluar Filipina untuk latihan dan latihan perang.

Memiliki kemampuan untuk merotasi pasukan penting tidak hanya untuk pertahanan Filipina, tetapi juga strategis bagi Amerika Serikat dalam hal melawan perilaku China yang semakin asertif di kawasan itu.(Reuters)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co