GenPI.co - Kebangkitan militer China dianggap sangat menggila. Postur kekuatannya dinilai dahsyat. NATO sampai dibuat kaget saat melihat faktanya.
Pada pertemuan puncak NATO di Brussel, 14 Juni, para pemimpin NATO langsung menuduh China menentang tatanan internasional.
NATO sampai menuding Beijing menyebarkan disinformasi, memperluas persenjataan nuklirnya dan bekerja sama dengan Rusia.
Ada kekhawatiran yang tertangkap dari tudingan NATO tadi. Para ahli memprediksi itu dipicu dominasi China ke Hong Kong dan Taiwan.
Seorang pejabat pertahanan China sampai blak-blakan bahwa NATO tak bisa mendikte Beijing.
Pertumbuhan kekuatan militer Negeri Panda disebut tidak dapat dihentikan oleh siapa pun.
NATO seperti menangkap pesan penuh makna tadi. Ada pengamatan yang dilakukan NATO terhadap postur militer China.
Keterkejutan aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu pun muncul.
Ketua Komite Militer NATO, Marsekal Sir Stuart Peach langsung mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Financial Times memberitakan bahwa ada kekhawatiran yang dilepaskan perwira senior NATO itu.
Latar belakang perang dagang Washington-Beijing disebut akan memicu peningkatan agresi militer dan serangkaian serangan spionase dunia maya.
"Cukup mengejutkan betapa cepatnya China membangun kapal, seberapa banyak China telah memodernisasi Angkatan Udara," papar Peach.
Belum lagi investasi dalam dunia maya dan bentuk manajemen informasi lainnya, tidak terkecuali facial recognition (pengenalan wajah, Red).
"Saya pikir sangat penting untuk mengawasi itu. Apa yang dilakukan jika Anda seorang pemimpin di China dengan kekuatan besar yang modern?" ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News