GenPI.co - Ribuan pejuang paramiliter Irak, termasuk faksi kuat yang didukung Iran, berparade di sebuah pangkalan militer di Irak timur pada hari Sabtu (26/6).
Pasukan itu menampilkan tank dan peluncur roket dalam parade resmi terbesar mereka hingga saat ini.
Acara yang dihadiri oleh Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi itu, menandai tujuh tahun sejak Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) dibentuk untuk memerangi kelompok ekstremis di negara itu.
"Saya menghargai pengorbanan Anda, dan pengorbanan angkatan bersenjata Irak dalam memerangi ISIS, kata Kadhimi.
Dia juga memperingatkan mengenai "hasutan" di dalam PMF, tetapi tanpa menjelaskan lebih lanjut.
PMF sendiri adalah organisasi semiliiter yang disetujui negara dan sebagian besar terdiri dari milisi Syiah yang didukung oleh Iran.
Organisasi dibentuk pada tahun 2014 setelah ulama Syiah terkemuka Irak Ayatollah Ali al-Sistani mendesak semua warga Irak yang berbadan sehat untuk mengangkat senjata melawan ISIS, yang telah mengambil alih sepertiga wilayah Irak.
PMF dan faksi sejak kekalahan ISIS pada 2017 memperluas kekuatan militer, politik dan ekonomi mereka dan menyerang pangkalan-pangkalan yang menampung 2.500 pasukan AS yang tersisa di Irak.
Mereka memiliki sekutu di parlemen dan pemerintah dan menguasai beberapa badan negara, termasuk lembaga keamanan.
Faksi-faksi itu juga dituduh membunuh pengunjuk rasa yang turun ke jalan pada akhir 2019 menuntut pemecatan elit penguasa Irak. Kelompok-kelompok tersebut menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan aktivis.
Kadhimi, seorang perdana menteri sementara yang bersahabat dengan AS, telah mencoba menindak faksi-faksi yang didukung Iran tetapi tidak berhasil karena kekuatan militer dan pengaruh politik mereka.
Keanggotaan kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di PMF telah mempersulit Kadhimi dan pasukan keamanan negara untuk memeriksa kekuatan milisi, karena mereka secara efektif adalah bagian dari negara itu sendiri.
Pada hari Sabtu Kadhimi menyaksikan ratusan kendaraan lapis baja melaju melewati spanduk mendiang kepala militer PMF Abu Mahdi al-Muhandis, seorang komandan yang didukung Iran yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS tahun lalu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News