Gejolak Haiti Makin Besar, AS Ancang-ancang Masuk

14 Juli 2021 01:20

GenPI.co - Perdana Menteri sementara Haiti Claude Joseph dilaporkan meminta Amerika Serikat mengirim pasukan ke negara itu untuk membantu pengamanan bandara dan infrastruktur lainnya.

Permintaan tersebut menyusul situasi yang labil di negara Karibia itu pascapembunuhan Presiden Jovenel Moise, Rabu (7/7) pekan lalu.)

Namun, AS tampaknya masing mempertimbangkan pengerahan tersebut untuk sambil menaksir kemungkinan yang terjadi.

BACA JUGA:  Pengakuan Para Pembantai Presiden Haiti, Niat Mereka Sebenarnya..

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki pada Senin (12/7) mengatakan kepemimpinan politik di Haiti masih belum jelas.

AS menganggap penting bagi negara itu untuk bersama-sama memetakan jalan menuju persatuan.

BACA JUGA:  Kim Jong Un dan Xi Jiping Makin Mesra, Sampai Saling Kirim Pesan

"Masih dipertimbangkan," kata dia tentang permintaan pasukan oleh Haiti.

Saat ditanya apakah permintaan itu telah ditolak, Psaki menjawab, "Tidak."

BACA JUGA:  Fakta Mengejutkan Seorang Tersangka Pembunuhan Presiden Haiti

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada pers Senin bahwa pemerintahannya mengamati secara seksama perkembangan di Haiti.

"Rakyat Haiti berhak mendapatkan kedamaian dan keamanan, dan pemimpin politik Haiti perlu bersatu demi kebaikan negara mereka," kata Biden.

Moise tewas ditembak pada Rabu di kediamannya di Port-au-Prince oleh sekelompok orang yang disebut otoritas Haiti sebagai tim pembunuh.

Mereka adalah 26 orang Kolombia dan dua orang keturunan Haiti-Amerika. Polisi Haiti mengatakan Minggu mereka telah menangkap seorang tersangka lainnya.

Seorang sumber di pemerintah AS mengatakan setidaknya seorang keturunan Haiti-Amerika yang ditangkap atas dugaan terlibat dalam pembunuhan Moise.

Tersangka itu disebutkan pernah menjadi informan bagi badan penegak hukum pemerintah AS.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co