GenPI.co - Pengungsi Afghanistan melarikan diri ke perbatasan untuk menghindari kelompok Taliban yang yang menyapu negara itu secara brutal.
Para ahli memperingatkan, ada krisis kemanusiaan yang menjulang di Afghanistan karena konflik yang meningkat membawa peningkatan penderitaan manusia dan pengungsian sipil.
"Puluhan ribu pengungsi Afghanistan berusaha meninggalkan negara mereka,” tulis jurnalis foto Rusen Taqwa yang dikutip dari The Sun, Jumat (16/7).
Dia mencuit bahwa konvoi pengungsi yang berangkat dari negara mereka telah mulaimemasuki Turki melalui Iran.
UNHCR, Badan Pengungsi PBB, memperingatkan bahwa keluarga yang ketakutan dipaksa meninggalkan rumah mereka dalam beberapa pekan terakhir.
Mereka beralasan, dengan alasan situasi keamanan yang memburuk setelah penarikan Pasukan Amerika Serikat.
“Ketangguhan rakyat Afghanistan telah didorong hingga batasnya oleh konflik berkepanjangan, tingkat pengungsian yang tinggi, dampak Covid-19, bencana alam yang berulang, termasuk kekeringan, dan kemiskinan yang semakin dalam,” demikian pernyataan UNHCR.
Dikutip dari The Guardian, seorang pengungsi waniya mengatakan suaminya meninggal kala melawan Taliban di Ghazni. Dia menambahkan bahwa pertempuran sengit di sana sekarang.
"Kami menggunakan jalan gunung [ke Iran] dan dihentikan oleh tentara Turki di perbatasan, tetapi mereka membiarkan kami pergi,” katanya lagi.
Pengungsi itu juga menambahkan bahwa dia dan kelompoknya telah beralan berhari-haari.
"Anak-anak saya sakit. Ini situasi yang sangat sulit," kelunya.
Pasukan Taliban makin gencar dalam beberapa pekan terakhir, merebut lusinan distrik dan daerah perbatasan utama dari pasukan keamanan dan militer Afghanistan yang goyah.
Radio Free Eropa mengatakan dalam sebuah laporan bahwa Turki telah menjadi hotspot pengungsi penting bagi warga Afghanistan di samping populasi pengungsi Suriah dan Irak yang masih berkembang.
"Lokasi utamanya yang mengangkangi Timur dan Barat telah menjadikannya persinggahan bagi para pengungsi dalam perjalanan mereka untuk memulai kehidupan baru di Eropa.
Menurut pejabat pengungsi, diperkirakan hampir 200.000 pengungsi Afghanistan tinggal di Turki.
"Sebuah eksodus massal sedang terjadi saat warga Afghanistan mencari rumah baru yang jauh dari rasa tidak aman dan ancaman dari Taliban," lapor radio itu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News