Komedian Tua ini Dibunuh Taliban, Seluruh Afghanistan pun Marah

30 Juli 2021 14:20

GenPI.co - Nazar Mohammad Khasha namanya, seorang  komedian tua Afghanistan  yang tidak banyak orang dengar di luar desanya di Kandahar selatan. 

Namun aksi keji yang dilakukan kelompok Taliban terhadapnya membuat seluruh Afganistan marah. 

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan Khasha dengan tangan terikat di belakang, terjepit di kursi belakang mobil di antara dua pria, satu memegang senapan serbu.

BACA JUGA:  Suriah Kembali Kacau, Pemberontak dan Tentara Saling Serang

Salah satu dari pria itu dua kali menampar wajah Khasha karena melontarkan lelucon yang memaluka, yang  sangat mungkin yang terakhir dia ceritakan. 

"Jangan biarkan dia pergi ... cekik dia," ucap pria lain yang berdiri di luar mobil.

BACA JUGA:  Malaysia Memanas, Manuver Perdana Menteri Bikin Sultan Geram!

Video kedua yang diterbitkan di media sosial menunjukkan tubuh Khasha yang tak bergerak tergeletak di tanah, telah ditembak beberapa kali.

Seorang pria mengangkat kepala Khasha untuk memperlihatkan wajahnya, yang bisa dikenali dari kumisnya yang khas.

BACA JUGA:  Prediksi Mengerikan Biden untuk Jakarta, 10 Tahun Lagi Bakal…

Video penculikan dan pembunuhan Khasha telah membanjiri internet, memicu kemarahan di seluruh Afghanistan dan luar negeri.

Taliban telah menghukum mati seorang pria yang disukai karena video pesona konyolnya yang difilmkan oleh penduduk desa dan diposting di TikTok.

Tolo News Afghanistan melaporkan bahwa pria berusia 60 tahun itu meninggalkan tujuh anak. 

Saad Mohseni, ketua Moby Group Afghanistan-Australia, yang memiliki Tolo News, mengungkapkan rasa jijiknya atas eksekusi itu dalam satu kata: “Mengerikan.”

Keseharian  Khasha  diisi dengan melontarkan lelucon kasar, menyanyikan lagu-lagu dan mengolok-olok dirinya sendiri. Hal itu membuatnya mendapatkan pengikut yang setia di media sosial

Pembunuhannya telah menimbulkan ketakutan akan penargetan artis dan artis oleh militan ultrakonservatif, yang telah lama dikenal tidak toleran terhadap humor dan kebebasan berekspresi.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (28/7), Hamid Karzai, mantan presiden Afghanistan, mengutuk keras pembunuhan Khasha oleh individu yang terkait dengan Taliban.

Dia menyebut peristiwa itu sebagai tindakan melawan semua tindakan hak asasi manusia dan perintah Islam."

Mohsin Dawar, seorang anggota parlemen Pashtun Pakistan liberal terkemuka, juga mencuit di Twitter terkait peristiwa itu. 

“Seorang pria yang membuat banyak orang tersenyum dibunuh secara brutal karena menjadi dirinya sendiri. Dunia menyaksikan Taliban melanjutkan kekejaman mereka terhadap warga Afghanistan,” tulis dia.

Dalam sebuah posting Facebook, Sarwar Danesh, wakil presiden kedua Afghanistan, menggambarkan pembunuhan Khahsa sebagai tamparan di wajah semua orang Afghanistan.

“Pembunuhan Khahsa adalah penghinaan terhadap kemanusiaan dan martabat," dan pelanggaran keadilan, pengetahuan dan seni,” ucap dia 

Ross Wilson, kuasa usaha AS di Kabul, juga mengutuk pembunuhan itu. 

"Nazar Mohammad 'Khasha' adalah seorang komedian yang dicintai, membawa tawa dan kegembiraan bagi komunitasnya bahkan di masa-masa kelam," tweetnya.

“Taliban menculik dan menggantungnya, kemudian dengan gembira menerbitkan bukti video di Twitter. Kami mengutuk tindakan memuakkan ini dan kepemimpinan Taliban juga harus demikian,” katanya.

Taliban mungkin telah memilih Khasha lebih dari sekadar kejenakaan media sosialnya. Sebab dia juga seorang polisi di Kandahar dan mantan tentara.

Taliban kemudian mengaku bertanggung jawab  atas pembunuhan itu setelah awalnya menyangkal. 

Merka mengatakan Khasha tidak dibunuh karena rutinitas komedinya tetapi karena dugaan perlakuan kasar terhadap warga sipil dan kerjasama dengan pasukan AS. 

Namun tidak ada  bukti untuk mendukung klaim itu.(AN)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co