GenPI.co 
GenPI.co - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin digoyang dari kursi pemerintahan dan menghadapi seruan untuk mundur dari banyak pihak.
Seruan itu menyeruak setelah setelah Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah menuduh pemerintahannya itu menyesatkan parlemen melalui undang-undang virus corona.
Muhyiddin Yassin sendiri memimpin koalisi merebut kekuasaan tahun lalu tanpa pemilihan.
BACA JUGA: Bahaya! Pemimpin Tertinggi Iran Ngamuk, AS disebut Pengecut
Namun pemerintahannya kini berada di ambang kehancuran setelah sekutu menarik dukungan.
Parlemen Malaysia bersidang minggu ini setelah penangguhan selama berbulan-bulan di bawah keadaan darurat.
BACA JUGA: Masih Muda Sudah Jadi Dedengkot ISIS, Tapi Nasibnya...
Namun kritikus menuding, manuver itu tersebut adalah langkah awal oleh Muhyiddin untuk mempertahankan kekuasaan.
Pada hari Senin, menteri hukum mengatakan kepada legislatif keadaan darurat akan berakhir pada 1 Agustus dan beberapa peraturan yang berlaku di terkait kondisi itu dibatalkan.
BACA JUGA: Ancaman Sadis Hamas: Jika Dana Tak Turun, Roket Berterbangan
Tetapi anggota parlemen oposisi yang marah mengeklaim Muhyiddin hanya berusaha menghindari pemungutan suara yang dapat menguji dukungannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
