Pemimpin Hizbullah Akui, Bentrok dengan Israel Sangat Berbahaya

08 Agustus 2021 14:50

GenPI.co - Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pada Sabtu (7/8) malam memperingatkan  bahwa bentrokan baru-baru ini dengan Israel adalah perkembangan yang sangat berbahaya.

Hal itu dikatakannya merujuk pada rentetan tembakan 20 roket ke Israel yang dilakukan kelompoknya pada Jumat (6/8).

Israel dilaporkan membalas serangan roket yang jatuh di daerah terbuka itu dengan tembakan 40 peluru artileri.

BACA JUGA:  Tembak Roket ke Israel, Hizbullah Disanjung Setinggi Langit

Nasrallah mengatakan, kondisi ini dikatakan belum pernah terjadi sejak Perang Lebanon Kedua pada 2006 silam.

Pemimpin Hizbullah itu menyatakan bahwa roket yang ditembakkan oleh kelompokny itu sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya serangan Israel langsung pertama di Lebanon selatan dalam 15 tahun terakhir.

BACA JUGA:  Petinggi Hizbullah Kirim Pesan Maut ke Israel, Isinya Mengerikan

Dia menambahkan bahwa Hizbullah menargetkan area terbuka karena Israel juga melakukan hal yang sama  dalam serangannya di Lebanon.

Nasrallah memperingatkan bahwa setiap serangan baru Israel di Lebanon akan ditanggapi "dengan tepat dan proporsional."

BACA JUGA:  Ancaman Maut Jenderal Iran, Sebut Soal Meruntuhkan Rezim Zionis

Meskipun krisis ekonomi memburuk di Lebanon, Nasrallah mengancam Israel agar tidak berpikir bahwa Hizbullah ikut terpengaruh dengan situasi internal Lebanon. 

"Bagi kami, tanggung jawab kami jelas, yaitu melindungi rakyat kami," kata Nasrallah.

Dia  menekankan bahwa tanggung jawab paling penting di pundak semua orang adalah untuk melestarikan situasi yang ditetapkan oleh Perang Lebanon Kedua.

Dalam pidatonya itu,  Nasrallah menyatakan bahwa tidak ada serangan udara Israel yang mencapai sasaran di wilayah Lebanon sejak Perang Lebanon Kedua.

Namu dia menyebut pengecualian dari apa yang disebutnya "pelanggaran kecil" dan "insiden ambigu" antara perbatasan Lebanon dan Suriah. Tidak jelas insiden mana yang dia maksud.

"Apa yang mencegah musuh melancarkan serangan adalah ketakutannya akan konfrontasi besar dengan perlawanan," sesumbar Nasrallah. 

Dia menambahkan,Israel kini  lebih khawatir  dari sebelumnya khawatir tentang keberadaannya karena apa yang terjadi di Palestina dan eskalasi Poros Perlawanan yang didukung Iran.

Pada Agustus tahun lalu, helikopter serang Israel dan jet tempur menyerang pos-pos milik Hizbullah di sepanjang perbatasan Lebanon.

Aksi itu merupakan balasan atas pasukan IDF  yang ditembaki di dekat Menara Kibbutz di Galilea Atas.

Nasrallah juga merujuk pada dugaan serangan udara Israel di Suriah, dengan mengatakan bahwa serangan udara itu dimaksudkan untuk menghadapi "kemampuan perlawanan yang tumbuh.

Kendati demikian, dia menekankan bahwa Israel tidak mencapai tujuannya melalui serangan tersebut. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co