Sistem Rudal Iran Siaga, Langit Teheran Dijaga Ketat

13 Agustus 2021 16:50

GenPI.co - Sistem pertahanan rudal Iran dalam keadaan siaga. Suasana Teluk yang memanas membuat langit Teheran dijaga ketat.

Iran menyiagakan kekuatan militernya di tengah kekhawatiran adanya serangan musuh.

Seluruh armada perangnya dalam keadaan siaga. Rudal-rudal mautnya juga ikut siaga.

BACA JUGA:  Sumpah Amerika BIkin Jantungan, Iran Bakal Dihukum Berat

Suasana di Teheran seperti sudah dalam keadaan perang sungguhan. Di mana-mana ada pergerakan senjata perang.

Sejumlah besar artileri pertahanan udara dan sistem portabel untuk pertahanan jarak pendek, ditambah hampir dua lusin sistem pertahanan udara berbasis rudal sudah siap meluncur.

BACA JUGA:  Bos CIA dan Mossad Israel Kompak, Iran Bakal Jadi Sasaran

Ini termasuk sistem rudal warisan Barat seperti MIM-23 Hawk dan Rapier.

Sebagian besar dikirim ke negara itu sebelum Revolusi Islam 1979, ditambah sistem Soviet dan Rusia termasuk SA-8, Tor dan sistem rudal S-300.

BACA JUGA:  Kapal Selam Israel Menyusup, Iran Deg-degan, Ketegangan Meningkat

Dalam satu dekade terakhir, Iran telah membuat langkah besar dalam penciptaan sistem pertahanan rudal dalam negeri yang canggih, termasuk Bavar-373, Ya Zahra, Talaash, Khoradad 3, dan Khordad 15.

Komentar Sabahifard tentang penyiagaan sistem pertahanan udara Iran muncul di tengah ketegangan baru di kawasan Teluk Persia.

Kali ini atas serangan fatal terhadap kapal tanker minyak yang dikelola Israel di Teluk Oman pada akhir Juli yang menewaskan kapten kapal Rumania dan pengawal Inggris.

Israel dan sekutu Baratnya segera menyalahkan Iran atas serangan itu.

Mereka mengeklaim itu dilakukan oleh drone bunuh diri Iran. Teheran secara vokal menolak tuduhan itu

Iran bahkan mendesak masyarakat internasional untuk waspada terhadap operasi bendera palsu Israel.

Komandan Pasukan Pertahanan Udara Brigadir Jenderal Alireza Sabahifard mengatakan pasukan pertahanan udaranya sedang mengawasi wilayah udara Iran dan tidak akan membiarkan agresi udara musuh terjadi.

“Dengan intelijen, kewaspadaan, dan pengawasan yang cermat, unit pertahanan udara di bagian paling tenggara negara ini tidak akan membiarkan agresi apa pun dari pihak luar,” kata Sabahifard.

Dia mengucapkan itu saat berbicara di pusat pertahanan udara di kota pelabuhan Chabahar, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (12/8/2021).

Dia menekankan, Samudra Hindia bagian utara dan wilayah strategis Iran tenggara sepenuhnya tertutup oleh payung pertahanan udara komandonya dan menikmati keamanan penuh.

Sabahifard menunjuk pentingnya kelompok pertahanan udara Chabahar.

Misinya mencakup pemantauan dan melindungi langit suatu daerah di atas Selat Hormuz dan Teluk Persia di barat dan Samudra Hindia serta Asia Timur di timur.

“Segala macam sistem intersepsi elektronik, radar, dan rudal yang sepenuhnya buatan dalam negeri ditempatkan di area ini,” ujarnya.

Ini membuat musuh tahu bahwa Iran sangat dekat dengan mereka di wilayah tersebut.

Sabahifard menekankan bahwa Iran memiliki sarana untuk mendeteksi, mengamati, dan memantau setiap objek terbang dari setiap penampang radar.

Iran juga disebut punya sistem dan senjata yang kuat untuk digunakan melawan mereka jika terjadi agresi musuh.

"Demi otoritas dan martabat, kami tidak akan membiarkan kesalahan apa pun oleh musuh,” tegasnya.

Pertahanan Iran ini mencakup beberapa jenis radar jarak pendek, menengah, dan jarak jauh yang dikembangkan di dalam negeri dan mobile.

Di antaranya sistem array bertahap 3D yang dapat dipasang di kendaraan yang mampu mendeteksi pesawat kecil, drone, dan kendaraan mikro-udara (MAVs).

Negara ini juga memiliki sistem radar jarak jauh yang diklaim dapat melihat ke dalam pangkalan militer AS di dekat perbatasan Iran pada jarak hingga 800 km. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co