Awas! Pasca Covid Dunia Bisa Dihantam Petaka Parah

14 Agustus 2021 09:30

GenPI.co - Para pakar dunia memberi peringatan keras soal petaka yang akan terjadi di bumi. Pasca covid, seluruh dunia diminta waspada.

China sudah lebih dulu dibuat ketar-ketir oleh peringatan ini. Datanya ada. Dan prediksinya bisa bikin ngeri.

Ada perubahan iklim (climate change) ganas yang diprediksi bisa membuat bumi kian menderita.

BACA JUGA:  Perubahan Iklim Bikin Resah, KKP Utamakan Hasil Riset

Ancaman perubahan iklim memang kian nyata. Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani juga sempat mewanti-wanti ini.

Bahkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden juga sudah mengingatkan soal potensi Jakarta tenggelam dalam 10 tahun lagi akibat kenaikan permukaan air laut.

BACA JUGA:  Bill Gates Ungkap Perubahan Iklim Lebih Bahaya dari Covid-19

Negara-negara beserta para ilmuwan juga mulai kembali mewanti-wanti persoalan yang sempat teralihkan ini.

Pekan lalu, China, yang selama ini dianggap jadi biang kerok kemunculan pandemi covid-19 sudah dibuat dag-dig-dug.

BACA JUGA:  Sri Mulyani Bahas Perubahan Iklim, Arief: Jangan Menakuti Rakyat!

Negeri penghasil emisi karbon terbesar itu justru mulai makin waspada soal masalah perubahan iklim.

Negeri Tirai Bambu ini bahkan akan merilis rencana terbaru untuk mengurangi emisi karbon.

Langkah ini sebagai upaya konkret dari negara ini dalam menekan masalah perubahan iklim. 

Utusan China mengatakan akan merilis rencana terbaru pengurangan emisi karbon itu dalam waktu dekat.

Itu dilakukan menjelang acara global United Nations (UN) Climate Change Conference (COP26) di Glasgow, Skotlandia, November 2021.

"Dalam waktu dekat makalah kebijakan yang relevan akan ada di luar sana. Akan ada rencana implementasi terperinci," kata Xie Zhenhua dalam webinar online yang diselenggarakan Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong, dikutip AFP, Sabtu (14/8/2021).

Pertemuan COP26 merupakan langkah penting untuk membuat negara-negara di dunia menyetujui jenis pengurangan emisi karbon guna mencegah bencana perubahan iklim.

Di bawah Perjanjian Paris, negara-negara dimaksudkan untuk menyerahkan target iklim 2030 yang diperbarui sebelum COP26.

Tetapi hampir setengahnya belum melakukannya, termasuk penghasil emisi global utama seperti China dan India.

PBB mendorong koalisi global yang berkomitmen untuk nol emisi karbon bersih pada tahun 2050 yang akan mencakup semua negara.

China telah mengatakan akan bertujuan untuk netralitas karbon pada tahun 2060.

Sebelumnya China enggan berkomitmen Perjanjian Paris. Negeri Tirai Bambu berpendapat negara-negara industri, terutama di Barat, bisa menjadi kaya sebelum kontrol pengurangan karbon disahkan. 

"Kemudian kita akan berbicara tentang dukungan itu untuk Konferensi Perubahan Iklim PBB di Glasgow," tambahnya. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co