Iran Lockdown Lagi, Suasananya Bikin Jantungan

16 Agustus 2021 12:10

GenPI.co - Iran kembali terasa mencekam. Negeri Mullah itu di-lockdown lagi sejak Senin (16/8/2021). Suasana di Iran disebut bisa bikin jantungan.

Sejak Jumat, Teheran melaporkan 390 orang meninggal, termasuk 216 akibat covid-19.

Jumlah itu memecahkan rekor dalam 51 tahun sejarah Behesht-e Zahra, tempat pemakaman terbesar di Iran.

BACA JUGA:  Keras, PM Israel Sebut Presiden Baru Iran Sebagai Algojo Teheran

Dalam peta berwarna yang menunjukan tingkat keparahan pandemi, tidak ada wilayah yang diklasifikan sebagai warna biru atau tanda dengan tingkat keparahan terendah.

Sementara itu, 358 kabupaten yang berada di hampir semua 31 provinsi Iran masuk dalam kode merah.

BACA JUGA:  Jelang Lengser, Rouhani Beber Aksi Mossad di Jantung Teheran

Banyak yang khawatir adanya upacara perayaan Tahun Baru Islam hari Selasa kemarin di seluruh negeri memicu peningkatan jumlah masyarakat yang meninggal.

Hal itu juga mendorong pihak berwenang mengubah kebijakan protokol kesehatan Muharram.

BACA JUGA:  Sistem Rudal Iran Siaga, Langit Teheran Dijaga Ketat

Iran kini tidak mengizinkan acara dalam ruangan. Iran juga melarang adanya upacara sevara berkelompok dan bergerak di jalan-jalan.

Dalam video yang beredar mengenai keadaan rumah sakit yang penuh dan pasien terbaring di tanah atau halaman.

Ada juga antrean di apotek yang terkadang menghadapi kekurangan obat. Bagi warga Iran, ini sudah menjadi pemandangan yang biasa.

Sementara itu, untuk vaksinasi baru 14,7 juta orang yang menerima satu dosis.

Untuk masyarakat yang mendapatkan dua dosis baru kurban dari empat juta orang.

Pemerintah Iran akhirnya memutuskan melakukan lockdown di seluruh negeri selama enam hari.

Kebijakan tersebut untuk menurunkan peningkatan kematian dan infeksi karena virus covid-19.

Lockdown akan dimulai pada Senin (16/8/2021) Hingga Sabtu (21/8/2021), ungkap Gugus Tugas Anti-coronavirus Nasional yang dipimpin oleh Presiden Ebrahim Raisi.

Dan mulai Senin (16/8), seluruh kantor, bank dan bisnis yang tidak penting ditutup.

Iran juga memberlakukan larangan perjalanan dalam kota, seperti dikutip dari Aljazeera, Sabtu (14/8/2021).

Pada awal bulan ini, Menteri Kesehatan Saeed Namaki pernah mendorong lockdown selama dua minggu. Desakan itu untuk mencegah sistem kesehatan kolaps.

Iran juga pernah melakukan beberapa kali kebijakan lockdown. Namun sayang mudah dilanggar karena lemahnya penegakan hukum oleh otoritas terkait.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan setempat melaporkan pada hari Sabtu ini ada tambahan 466 orang yang meninggal akibat covid-19.

Tercatat sejak Februari 2020, jumlah kasus kemarin mencapai lebih dari 97.000 orang.

Namun pejabat Iran menyebutkan kemungkinan jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi. Sementara itu terdapat tambahan 29,700 kasus baru dalam sehari.

"Pandemi sekarang menjadi prioritas nomor satu negara kami. Upaya harus digandakan sehingga vaksin dapat disediakan untuk orang-orang melalui cara apa pun," terang Pemimpin Tertinggi Ali Hosseini Khamenei. (*) 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co