GenPI.co - Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani mengerluarkan pesan yang menyentuh hati. Dia tak malu mengakui kemenangan Taliban atas Afghanistan.
Dia terlihat ksatria. Taliban disebut menang. Tapi kelompok itu juga disebut bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan.
"Hari ini, saya menemukan pilihan sulit. Saya harus berdiri untuk menghadapi Taliban yang ingin memasuki istana atau meninggalkan negara tersayang yang didedikasikan untuk hidup saya," tulis Presiden Ghani, Senin (16/8), seperti dikutip dari akun Facebook sang presiden.
Taliban terlihat bukan tandingan Afghanistan. Kelompok itu berhasil menguasai Afghanistan dalam 10 hari.
Taliban melakukan itu saat Afghanistan bertahan tanpa dukungan militer AS.
"Taliban telah memenangkan dengan pedang dan senjata api mereka dan sekarang mereka bertanggung jawab untuk melindungi kehormatan, kekayaan dan harga diri saudara sebangsa," tambahnya.
Tak banyak yang bisa dilakukan Afghanistan. Apalagi, kelompok Taliban sudah memasuki Kabul dan menguasai sebagian provinsi di negaranya.
"Saya akan selalu terus melayani bangsa saya dengan momen intelektual dan rencana untuk berkembang. Banyak lagi, untuk masa depan. Hidup Afghanistan," tulisnya lagi.
Hanya ada sisa perang yang ditinggalkan prajurit Afghanistan. Sang Presiden juga sudah pergi.
Dia diduga melarikan diri dari Afghanistan ke Tajikistan. Ghani pergi ketika pemberontak mendekati Ibu Kota sebelum akhirnya memasuki kota dan mengambil alih Istana Presiden.
"Mereka sekarang menghadapi ujian sejarah baru. Entah mereka akan melindungi nama dan kehormatan Afghanistan atau mereka akan memprioritaskan tempat dan jaringan lainnya," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News