Menhan Inggris & Eks Pejabat AS Kompak, Aksi Taliban Disebut...

17 Agustus 2021 08:25

GenPI.co - Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada hari Senin 16/8 mengatakan, pengambilalihan Taliban atas Afghanistan adalah kegagalan masyarakat internasional.

Dia juga  menilai bahwa intervensi Barat adalah pekerjaan yang baru setengah selesai.

“Kita semua tahu bahwa Afghanistan belum selesai. Ini adalah masalah yang belum selesai bagi dunia dan dunia perlu membantunya,” katanya kepada televisi BBC.

BACA JUGA:  Nasib Rakyat Afghanistan di Bawah Taliban, Perempuan Bakal...

Wallace mengatakan bahwa intervensi 20 tahun oleh pasukan pimpinan AS tidaklah  sia-sia. Meski begitu dia menuduh kekuatan Barat berpolitik secara picik.

“Jika itu sebuah kegagalan, itu adalah kegagalan masyarakat internasional untuk tidak menyadari bahwa Anda tidak memperbaiki keadaan dalam semalam,” katanya.

BACA JUGA:  Taliban Kuasai Afghanistan, Rusia Santai dan Cuek Bebek

HR McMaster, mantan penasihat keamanan nasional AS yang dipecat oleh mantan presiden Donald Trump pada 2018, menuduh negaranya “tidak mengetahui secara sengaja” karena kegagalannya untuk menyadari bahwa Taliban akan segera mengambil alih kendali.

Baik Wallace dan McMaster telah mengkritik kesepakatan yang dijamin oleh mantan presiden AS Donald Trump yang akan membuat AS menarik semua pasukannya pada Mei 2021 dengan imbalan jaminan keamanan dari militan Taliban.

BACA JUGA:  Tegang! Detik-detik Taliban Kuasai Istana Presiden Afghanistan

McMaster mengatakan, kesepakatan itu melemahkan pemerintah Afghanistan dan pasukan keamanan dan memperkuat Taliban.

 “Kami diam saja dan kami menutup mata. Ini benar-benar bisa diprediksi,”  katanya.

John Bolton, yang menggantikan McMaster sebagai penasihat keamanan nasional sebelum juga dipecat oleh Trump, mengatakan penarikan itu membuat Amerika Serikat terlihat seperti "pengisap" oleh Beijing, Moskow, Teheran, dan Pyongyang.

Inggris bulan lalu menarik sebagian besar dari 750 tentaranya yang tersisa tetapi sekarang mengirim 600 tentara kembali untuk membantu pemulangan.

Para pejabat negara itu bertujuan untuk membawa 1.200 hingga 1.500 orang dari Afghanistan sehari, dengan penerbangan pertama telah mendarat di pangkalan angkatan udara Inggris pada Minggu malam.

Mantan sekretaris jenderal NATO George Robertson, yang pada tahun 2001 mengajukan klausul pertahanan kolektif aliansi, mengatakan dia "sedih dan muak" dengan pemandangan dari Afghanistan.

“Saya merasa ironis, tetapi paling buruk tragis bahwa peringatan 9/11 akan diperingati dalam waktu beberapa minggu dengan Taliban kembali menguasai Kabul,” katanya kepada radio BBC.

Surat kabar The Times menyebut penarikan cepat itu "tidak dipaksakan dan tidak perlu" dan mengatakan itu menjadi "bencana terbesar dalam kebijakan luar negeri Amerika selama hampir 50 tahun."

Mantan perwakilan sipil NATO di Afghanistan, Mark Sedwill, menyebutnya sebagai "momen memalukan bagi Barat."(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co