GenPI.co - Pakar Politik Asia dan Timur Tengah dari Universitas Indonesia (UI) Abdul Muta'ali membeber beberapa hal penting seputar manuver Taliban yang mengambil alih kekuasaan di Afghanistan.
Salah satunya adalah fakta bahwa para militan Taliban diterima oleh mayoritas masyarakat Afghanistan.
“Taliban itu, suka atau tidak suka dicintai oleh masyarakat Taliban,” katanya di tayangan Apa Kabar Indonesia Petang yang yang diunggah di kanal YouTube tOneNews, Senin (16/8).
Kecintaan masyarakat terhadap kelompok militan ini membuat Taliban begitu mudahnya menguasai hampir semua provinsi di Afghanistan.
“Walau pun kita lihat di media massa masyarakat Afghanistan lari ke bandara, tapi itu hanya terjadi di 33 Provinsi. Tetapi di 33 Provinsi lain, mereka (Taliban) diterima dan dicintai oleh masyarakat,” beber Abdul.
Selain, tambah dia, cepatnya gerakan Taliban juga sebagai imbasnya perjanjian dengan Amerika Serikat dan pemerintahan Afghanistan di Doha, Qatar pada Februari 2020 mengenai penarikan pasukan AS.
Karena itu, kemenangan Taliban dilihat Abdul sebagai kedaulatan Afghanistan di satu sisi.
"Sementara di sisi lain meninggalkan pekerjaan rumah yakni konservatisme dan ekstrimisme Islam., ucap Abdul Mita'ali.
Sebagaimana diketahui, Taliban pada Senin berhasil menguasai Kabul nyaris tanpa perlawanan.
Butuh waktu lebih dari seminggu bagi Taliban untuk menguasai negara itu setelah serangan kilat yang berakhir di Kabul.
Sementara tentara pemerintah yang dilatih selama bertahun-tahun dan diperlengkapi oleh Amerika Serikat dan lainnya dengan biaya miliaran dolar tak memberi perlawanan berarti.
Yang unik, kali ini para militan Taliban berusaha untuk menampilkan wajah yang lebih moderat, berjanji untuk menghormati hak-hak perempuan dan melindungi baik orang asing maupun warga Afghanistan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News