Lembah Panjshir, Titik Perlawanan 2 Tokoh Top Terhadap Taliban

21 Agustus 2021 08:30

GenPI.co - Lembah Panjshir di utara ibu kota Afghanistan, Kabul, telah menjadi pusat utama perlawanan terakhir terhadap Taliban.

Namun, para analis mengatakan para pejuang yang berkumpul di sana akan kewalahan jika Taliban melancarkan serangan skala penuh.

Dikelilingi oleh puncak tinggi Hindu Kush di utara Kabul, Lembah Panjshir telah lama memiliki reputasi sebagai benteng perlawanan.

BACA JUGA:  Cara Keren Facebook, Twitter, LinkedIn Lindungi Warga Aghanistan

Komandan militer legendaris Ahmad Shah Massoud berhasil mempertahankannya selama Perang Soviet-Afghanistan dan perang saudara dengan Taliban hingga kematiannya pada tahun 2001.

Saat ini, Lembah Panjshir adalah satu-satunya bagian dari negara yang dikonfirmasi berada di luar kendali Taliban setelah serangan kilat membuat seluruh negara dengan cepat menyerah.

BACA JUGA:  China Menyanjung Taliban Setinggi Langit, Katanya...

Amrullah Saleh,  wakil presiden Afghanistan menjadikan Panjshir sebagai tempat perlindungan. Demikian pula Ahmad Massoud, putra Ahmad Shah Massoud.

Dari lembah tersebut keduanya dan menyerukan pemberontakan melawan Taliban.

BACA JUGA:  Telegram Rahasia AS Tentang Taliban Bocor, Isinya Bikin Kaget

“Saya menulis dari Lembah Panjshir hari ini, siap untuk mengikuti jejak ayah saya, dengan pejuang mujahidin yang siap untuk sekali lagi menghadapi Taliban,” ucap Ahmad Massoud di Washington Post yang menyerukan Amerika Serikat untuk mempersenjatai pasukannya.

Sementara Amrullah Saleh, yang sebelumnya mengepalai dinas intelijen Afghanistan yang bekerja erat dengan Barat terang-terangan mendeklarasikan diri sebagai anti-Taliban. 

"Saya tidak akan pernah berada di bawah satu atap dengan Taliban," katanya.

Walakin, para analis meragukan Panjshir bisa menjadi ancaman serius bagi Taliban.

“Perlawanan untuk saat ini hanya verbal karena Taliban belum mencoba memasuki Panjshir,” kata spesialis Afghanistan Gilles Dorronsoro dari Universitas Sorbonne di Paris.

“Taliban hanya perlu mengunci Panjshir, mereka bahkan tidak perlu masuk ke sana.”

Abdul Sayed, seorang peneliti independen yang berbasis di Lund di Swedia, mengatakan dia tidak memiliki optimisme yang sama dengan Massoud untuk kemungkinan perlawanan.

“Taliban mengepung Panjshir dari semua sisi dan saya tidak berpikir putra Massoud dapat melawan lebih dari beberapa bulan. Untuk saat ini, dia tidak memiliki dukungan yang sangat kuat, ”kata Sayed.

Seorang Prancis yang bertempur di Lembah Panjshir bersama ayah Massoud pada akhir 1990-an mengatakan kepada AFP bahwa Massoud telah mempersiapkan selama berbulan-bulan dan telah membangun pasukan pemuda, kendaraan, helikopter, dan amunisi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co