Meeting Petinggi Taliban Makin Intens, Nasib Afghanistan Bakal...

23 Agustus 2021 09:25

GenPI.co - Petinggi Taliban dan para pemimpin politik Afghanistan lainnya dilaporkan berkumpul di Kandahar sejak Jumat (20/8) untuk sebuah pertempuran penting.

Pertemuan tersebut terkait dengan pembentukan pemerintahan Afghanistan yang dipimpin oleh Mullah Abdul Ghani Baradar.

Amir Muhammad Khan Muttaqi, seorang negosiator senior Taliban, mengkonfirmasi kepada The Media Line bahwa pertemuan penting para pemimpin militer dan politik Taliban diadakan di Kandahar pada hari Jumat

BACA JUGA:  4 Tokoh Kunci dalam Kepemimpinan Taliban, Sosoknya Sangar Semua!

“Anggota Dewan Permusyawaratan Tertinggi Taliban (Majlis e-Shura), Kepala politik yang berbasis di Doha Mullah Abdul Ghani Baradar dan kepala militer Taliban juga berpartisipasi dalam pertemuan itu,” tambahnya.

Mutaqqi mengatakan, Taliban membuka pintu untuk semua orang yang ingin mendirikan negara Islam di Afghanistan. 

BACA JUGA:  Taliban Mulai Dibayangi Perlawanan, Ancaman Datang dari Panjshir

“Kami menginginkan pemerintah di Afghanistan yang dapat mengubah konstitusi negara untuk penerapan sistem Islam,” tegas dia.

Sementara itu, mantan pejabat senior Taliban yang berbasis di Doha Mullah Shahabuddin Delawar, Mullah Khairullah Khairkhwa dan Mullah Abdul Salam Hanafi bertemu dengan mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan mantan Kepala Eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah di Kabul pada hari Sabtu (21/8).

BACA JUGA:  Pejabat Taliban Keluarkan Pernyataan untuk Warga Afghan, Isinya..

Delegasi tingkat tinggi Taliban juga bertemu pada hari Jumat dengan mantan perdana menteri dan pemimpin jihad era Soviet Gulbuddin Hekmatyar dan membahas pembentukan “pemerintahan inklusif.”

“Hekmatyar menegaskan bahwa dia mendukung organisasi Islam saat ini dan bahwa dia akan melawan para penjahat,” kata sumber.

Yang mengejutkan, Hashmat Ghani, seorang politisi, pengusaha dan adik dari Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang digulingkan, berjanji setia kepada Taliban di Kabul.

Hashmat Ghani pada Sabtu bertemu dengan komandan Taliban Khalil al-Rahman Haqqani dan menjanjikan dukungan penuh, sumber mengatakan kepada The Media Line.

Dalam sebuah cuitan di hari Minggu (22/8), dia mengatakan bahwa penerimaan terhadap Taliban  tidak boleh digunakan sebagai alasan bagi Barat untuk meninggalkan rakyat Afghanistan. 

“Setengah dari populasi kita bergantung pada upah harian. Membekukan uang mereka pada saat dibutuhkan dapat menimbulkan bencana, tidak hanya di Afghanistan tetapi juga di kawasan itu,” cuit Hashmat Ghani pada hari Minggu (22/8).

Sementara itu, delegasi pemimpin politik Afghanistan, termasuk Ketua Majelis Nasional Mir Rahman Rahmani dan anggota senior mantan Aliansi Utara, mengunjungi Pakistan pekan lalu.

Mereka bertemu dengan Perdana Menteri Imran Khan, Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Qamar Javed Bajwa dan Letnan Jenderal Faiz Hameed, mata-mata utama Pakistan dan direktur jenderal Intelijen Antar-Layanan.

“Afghanistan mengalami satu partai pemerintah [Taliban] pada tahun 1996, yang gagal. Untuk menghindari situasi seperti itu, kami mencoba membentuk pemerintahan inklusif yang cocok untuk masyarakat Afghanistan yang multi-etnis,” ucap delegasi itu dalam konferensi pers di Islamabad.

Pakistan kemungkinan akan menjadi tuan rumah konferensi regional dalam upaya untuk mencegah berlanjutnya perang saudara di Afghanistan, sumber di Islamabad mengatakan pada hari Sabtu.

China, Rusia dan Iran akan menjadi peserta utama pada konferensi tersebut, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Pakistan kepada The Media Line.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co