GenPI.co - Sedikitnya tiga belas orang, termasuk beberapa anak-anak, tewas dalam serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh ISIS di bandara Kabul.
Laporan darurat di Bandara Kabul telah mengoonfirmasi bahwa sekitar 60 orang terluka dalam ledakan itu, dan enam orang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Sebuah sumber pertahanan Inggris mengonfirmasi ada dua ledakan di bandara, satu di sebelah Baron Hotel, dan yang kedua di Abbey Gate.
Tidak ada korban militer Inggris yang dilaporkan, menurut penilaian awal.
Baron Hotel digunakan oleh militer Kanada dan Inggris sebagai titik pengumpulan bagi warga Afghanistan yang disetujui untuk penerbangan evakuasi.
Setidaknya lima anggota militer Amerika dan orang asing lainnya terluka dan tewas dalam ledakan itu.
Menurut laporan, senjata ditembakkan ke salah satu gerbang bandara.
Sebuah sumber yang diberi pengarahan tentang situasi tersebut mengatakan bahwa “ratusan anggota ISIS di kawasan itu dan serangan kemungkinan akan terus berlanjut.”
Presiden AS Joe Biden telah diberitahu tentang ledakan itu, menurut seorang pejabat Gedung Putih.
Menyusul laporan ledakan itu, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan mereka bekerja segera untuk menentukan apa yang telah terjadi dan dampaknya terhadap upaya evakuasi yang sedang berlangsung.
"Kami sedang bekerja segera untuk menetapkan apa yang telah terjadi di Kabul dan dampaknya terhadap upaya evakuasi yang sedang berlangsung," kata Kementerian Pertahanan di Twitter.
“Perhatian utama kami tetap pada keselamatan personel kami, warga Inggris, dan warga Afghanistan. Kami berhubungan erat dengan AS dan sekutu NATO lainnya di tingkat operasional untuk tanggapan segera atas insiden ini.
Amerika Serikat dan sekutu mendesak orang-orang untuk pindah dari bandara Kabul pada hari Kamis karena ancaman serangan teror ISIS.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News