GenPI.co - Ahmad Massoud, putra komandan pemberontak legendaris Afghanistan Ahmad Shah Massoud yang dijuluki Singa Panjshir, bersumpah tidak akan menyerah dengan Taliban.
Dia telah mundur ke lembah yang menjadi benteng alami di utara Kabul itu bersama dengan mantan wakil presiden Amrullah Saleh.
“Saya lebih suka mati daripada menyerah,” kata Massoud kepada filsuf Prancis Bernard-Henri Levy dalam wawancara pertamanya sejak Taliban mengambil alih Kabul.
BACA JUGA: Pejuang di Panjshir Bersumpah Menggosok Wajah Taliban ke Tanah
Wawancara tersebut diterbitkan oleh Paris Match pada hari Rabu (25/8)
“Saya putra Ahmad Chah Massoud. Menyerah bukanlah kata dalam kamus saya,” tambah dia
BACA JUGA: Terbongkar! Direktur CIA Bakal Bertemu dengan Pemimpin Taliban
Putra Singa Panjshir itu mengeklaim bahwa “ribuan” orang bergabung dengan Front Perlawanan Nasional-nya (NRF) di lembah Panjshir.
Dia memperbarui seruannya untuk dukungan dari para pemimpin asing, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan menyatakan kepahitan karena permintaannya senjata ditolak sesaat sebelum jatuhnya Kabul awal bulan ini.
BACA JUGA: Zarmina Menanti Keajaiban di Neraka Kecil Bernama Bandara Kabul
"Mereka menolak. Dan senjata-senjata ini – artileri, helikopter, tank buatan Amerika – saat ini berada di tangan Taliban,” katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News