Awas! Varian Baru C.1.2 Bisa Bikin Kolaps Dunia

31 Agustus 2021 18:15

GenPI.co - Dunia kembali dibuat kaget dengan varian baru covid-19 C.1.2. Varian dari Afrika Selatan ini disebut lebih bahaya dan bisa bikin kolaps dunia. 

Para peneliti di Afrika Selatan memperingatkan, varian yang dinamai C.1.2 bisa lebih menular. Varian ini bahkan bisa menghindari perlindungan yang ditawarkan vaksin covid-19.

Pada Mei 2021 ditemukan 0,2 persen genom yang diurutkan. Kemudian pada bulan Juni pengurutan genom C.1.2 meningkat menjadi 1,6 persen. Dan pada bulan Juli menjadi 2 persen.

BACA JUGA:  Triumph Indonesia Kenalkan 7 Varian Baru, Sebegini Harganya

Penulis penelitian menyebutkan, peningkatan jumlah genom ini mirip dengan peningkatan genom yang diamati pada varian Beta dan Delta ketika tahap awal varian tersebut dideteksi.

Mereka juga menjelaskan bagaimana C.1.2 menghindari perlindungan yang ditawarkan vaksin covid-19.

BACA JUGA:  Catat! Badai Sitokin dan Varian Lambda Saling Berkaitan

"Mutasi N440K dan Y449H, yang terkait dengan pelepasan kekebalan dari antibodi tertentu, telah ditemukan dalam sekuensing C.1.2," sebut penulis penelitian.

Mutasi ini bergabung dengan perubahan di bagian lain virus kemungkinan membantu yang terakhir dalam menghindari antibodi.

BACA JUGA:  Varian Lambda Dinilai Lebih Berbahaya, Ada di Indonesia

Ini juga berlaku untuk pasien yang telah mengembangkan antibodi untuk varian Beta dan Delta

Menurut Universitas Johns Hopkins, Afrika Selatan, dalam 28 hari terakhir, telah tercatat 308.747 kasus penyakit virus corona.

Penghitungan infeksi kumulatif di daerah itu mencapai 2.764.931, termasuk 81.595 kematian terkait.

 

Para ilmuwan dari National Institute for Communicable Diseases (NICD) dan rekan mereka dari KwaZulu Natal Innovation and Sequencing Platform (KRISP) menyebut C.1.2 berpotensi menjadi variant of interest.

Menurut WHO, variant of interest (VoI) adalah varian virus SARS-CoV-2 yang memiliki kemampuan genetik yang dapat memengaruhi karakteristik virus.

Maksudnya memengaruhi karakteristik virus antara lain dapat memengaruhi tingkat keparahan penyakit.

Ini juga bisa memengaruhi pelepasan kekebalan, penularan, hingga kemampuan menghindari diagnostik maupun pengobatan.

Namun, masih diperlukan penelitian apakah VoI ini dapat berkembang menjadi variant of concern (VoC).

Dilansir dari Hindustan Times, Selasa (31/8/2021), varian C.1.2 kali pertama ditemukan di Afrika Selatan pada Mei 2021.

Sejak itu, varian C.1.2 juga ditemukan di Republik Demokratik Kongo, Mauritius, China, Inggris, Selandia Baru, Portugal, dan Swiss.

Para peneliti menambahkan bahwa C.1.2 memiliki lebih banyak mutasi daripada VoC dan VoI lainnya.

Varian yang masuk ke kategori VoC atau varian yang menjadi perhatian adalah Alpha, Beta, Delta, dan Gamma.

Adapun beberapa varian virus corona yang termasuk dalam kelompok VoI antara lain varian Eta, varian Iota, varian Kappa, dan varian Lambda. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co