GenPI.co - Intelijen Amerika tengah waswas. Ada amukan Iran dan Hizbullah yang diprediksi bisa membuat Amerika menderita.
Dalam operasi pengintaian AS, Iran disebut sedang merencanakan cara membalas Amerika Serikat (AS) atas pembunuhan Komandan Pasukan Quds Qassem Soleimani.
Direktur FBI Chris Wray mengatakan Iran dan proksi globalnya terus merencanakan serangan terhadap AS dan sekutunya di seluruh Timur Tengah.
“Ada penangkapan FBI dalam beberapa tahun terakhir terhadap dugaan operasi Iran dan Hizbullah di Amerika Serikat,” ungkap Wray dalam keterangannya, Kamis (22/9/2021).
Itu menunjukkan Pemerintah Iran dan Hizbullah masing-masing berusaha untuk membangun infrastruktur di AS.
“Komandan IRGC-QF Esmail Ghani dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hasan Nasrallah masing-masing mengancam pembalasan atas kematian Komandan IRGC-QF Qassem Soleimani," sebutnya.
Analisis intelijen lainnya, Hizbullah juga diprediksi ikut serta dalam rencana serangan di wilayah Amerika.
“Melindungi dari ancaman semacam itu lebih penting. Iran, agennya, dan proksinya berencana membalas Amerika Serikat atas pembunuhan Komandan IRGC-QF Qassem Soleimani pada Januari 2020,” ujar Christine Abizaid, direktur Nasional Kontraterorisme Center.
Peringatan dini itu di-share Abizaid selama sidang di hadapan Komite Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintah Senat AS.
Abizaid mengatakan AS telah menilai bahwa Hizbullah yang didukung Iran mempertahankan "ambang batas yang tinggi" untuk melakukan serangan di Amerika.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, disebut sudah mengubah pandangan organisasinya tentang Amerika Serikat.
Amerika kini dianggap sebagai salah satu musuh utamanya. Kemungkinan pembalasan terhadap AS disebut sangat tinggi.
“Iran memandang terorisme sebagai alat untuk mendukung tujuan utamanya, termasuk memproyeksikan kekuatan di Timur Tengah dan menghalangi saingan strategisnya,” terang Abizaid. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News