Pengungsi Etnis Rohingya Berduka, Pemimpinnya Ditembak Mati Orang

01 Oktober 2021 01:20

GenPI.co - Seorang perwakilan internasional pengungsi etnis Rohingya ditembak mati di sebuah kamp di Bangladesh oleh orang-orang bersenjata tak dikenal Rabu, (29/9) malam.

Mohibullah, 50, ditembak para penyerang tak dikenal di kamp pengungsi Kutupalong di Ukhiya di distrik Cox's Bazar, kata Naimul Haque, seorang komandan Batalyon Polisi Bersenjata di Cox's Bazar. 

Dia dilarikan ke rumah sakit di mana dia dinyatakan meninggal.

BACA JUGA:  Kim Jong Un Berpidato, Korsel Dapat Tawaran, AS Ditampar Keras

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab dan tidak jelas siapa yang berada di balik serangan itu.

Human Rights Watch menyebut Mohibullah sebagai suara vital bagi komunitas Rohingya. 

BACA JUGA:  AS Jual Pesawat ke Angkatan Udara Nigeria, 60 Warga Sipil Tewas

“Dia selalu membela hak-hak Rohingya untuk kembali dengan aman dan bermartabat dan memiliki suara dalam keputusan mengenai kehidupan dan masa depan mereka. 

adalah seorang guru yang muncul sebagai pemimpin kinci  pengungsi dan juru bicara yang mewakili kelompok etnis Muslim itu  dalam pertemuan internasional. 

BACA JUGA:  Pertempuran Brutal Antargeng di Penjara, 116 Tewas, 5 Dipenggal

Dia mengunjungi Gedung Putih pada tahun 2019 untuk pertemuan tentang kebebasan beragama dengan Presiden Donald Trump saat itu dan berbicara tentang penderitaan dan penganiayaan yang dihadapi oleh Rohingya di Myanmar.

Pada tahun yang sama, Mohibullah dikritik keras oleh media Bangladesh setelah dia memimpin demonstrasi besar-besaran 200.000 pengungsi.

Aksi itu menandai ulang tahun kedua penumpasan oleh militer Myanmar yang menyebabkan sekitar 700.000 Rohingya, termasuk Mohibullah, melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh.

“Pembunuhannya adalah demonstrasi nyata dari risiko yang dihadapi oleh orang-orang di kamp-kamp yang berbicara untuk kebebasan dan menentang kekerasan,” kata Meenakshi Ganguly, direktur kelompok hak asasi Asia Selatan, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Dia mengatakan, pembunuh Mohibullah telah merusak perjuangan pengungsi Rohingya untuk mendapatkan hak dan perlindungan yang lebih besar di kamp-kamp pengungsi.

Peristiwa itu juga menghancurkan upaya para pengungsi  untuk kembali dengan selamat ke rumah mereka di Myanmar. 

Pihak berwenang Bangladesh harus segera menyelidiki pembunuhan Mohibullah bersama dengan serangan lain terhadap aktivis Rohingya di kamp-kamp itu," katanya.

Secara keseluruhan, Bangladesh telah melindungi lebih dari 1,1 juta pengungsi Rohingya dari Myanmar setelah gelombang penganiayaan sebelumnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co