Ancaman Korea Utara Makin Nyata, Sudah 3 Rudal yang Show Off

01 Oktober 2021 11:25

GenPI.co - Korea Utara menembakkan rudal anti-pesawat yang baru dikembangkan dalam sebuah uci coba baru yaang dilaporkan antor berita resmi KCNA.

Tes yang dilakukan pada hari Kamis (30/9) itu dilakukan oleh Akademi Ilmu Pertahanan Korea Utara

Tujuannya untuk mengkonfirmasi fungsionalitas praktis dari peluncur rudal, radar, kendaraan komando pertempuran yang komprehensif dan kinerja tempur, lapor KCNA.

BACA JUGA:  Kim Jong Un Berpidato, Korsel Dapat Tawaran, AS Ditampar Keras

“Rudal itu memiliki teknologi kunci baru seperti kontrol kemudi kembar dan mesin penerbangan impuls ganda,” bunyi laporan itu.

Mengutip Akademi Ilmu Pertahanan, KCNA menyebut kinerja tempur yang luar biasa dari rudal anti-pesawat tipe baru memiliki kinerja tempur yang luar biasa.

BACA JUGA:  Pejuang Taliban Kini Tak Bisa Sesukanya, Atasan Makin Tegas

Sistem tersebut memiliki fitur respons cepat dan akurasi panduan sistem kontrol rudal, serta peningkatan substansial dalam jarak  target udara yang jatuh yang  telah diverifikasi.

Rudal anti-pesawat itu jauh lebih kecil daripada rudal balistik yang dilarang dikembangkan oleh Korea Utara berdasarkan resolusi PBB, dan lebih sulit dideteksi dari jauh.

BACA JUGA:  Unjuk Rasa Perempuan Afghanistan Disambut Tembakan Taliban

Itu adalah uji coba senjata kedua yang diketahui Korea Utara minggu ini setelah meluncurkan rudal hipersonik yang sebelumnya tidak terlihat pada hari Selasa.

Peluncuran rudal dengan 4 kali kecepan suara itu bersamaan ketika Pyongyang mengulangi seruan kepada Washington dan Seoul.

Kedua pemerintahan itu didesak itu  untuk membatalkan "kebijakan bermusuhan" mereka sebagai prasyarat untuk memulai kembali pembicaraan denuklirisasi.

Korea Utara juga telah menembakkan rudal balistik dan rudal jelajah dengan kemampuan nuklir potensial dalam beberapa pekan terakhir.

Uji coba tersebut telah memicu kecaman internasional, termasuk dari Jepang dan Korea Selatan. 

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan tes tersebut menciptakan "prospek yang lebih besar untuk ketidakstabilan dan ketidakamanan".

AS, Inggris, dan Prancis telah mengadakan pertemuan dewan keamanan PBB tentang Korea Utara, yang akan diadakan pada hari Jumat. 

“Awalnya dijadwalkan pada hari Kamis tetapi ditunda oleh Rusia dan China, yang meminta lebih banyak waktu untuk mempelajari situasinya,”  kata seorang sumber diplomatik.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co