GenPI.co - AS dan Prancis masih berselisih mengenai keputusan Australia untuk membatalkan kontrak pengadaan kapal selam. Masalah tersebut tetap serius dan belum terselesaikan.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian pada hari Rabu (7/10) di depan anggota parlemen negara itu.
Dia menambahkan ketegangan masih panas meskipun telah ada meskipun pembicaraan substantif di Paris dengan diplomat tinggi AS.
Le Drian mengatakan dia telah mengadakan pembicaraan yang jujur dan substantif dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang melakukan kunjungan ke Paris minggu ini.
"Krisis ini serius, tidak terselesaikan hanya karena kami telah melanjutkan dialog dan itu akan berlangsung lama. Untuk keluar darinya, kami membutuhkan tindakan daripada kata-kata," kata Le Drian.
Dia menambahkan bahwa kedua belah pihak sedang bekerja untuk mendapatkan hasil dengan akhir Oktober.
Perselisihan transatlantik dipicu oleh negosiasi rahasia Amerika Serikat dalam pakta militer, yang dikenal sebagai AUKUS, dengan Australia dan Inggris untuk melawan China.
Di bawah pakta tersebut, Australia berkomitmen untuk membeli kapal selam yang dirancang AS, dan menarik diri dari kesepakatan pasokan yang ada dengan Prancis.
Paris mengatakan kesepakatan itu telah dilakukan di belakangnya, dan sebagai protes secara singkat menarik duta besarnya dari Washington.
Le Drian juga mengatakan, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden AS Joe Biden akan berbicara lagi pada pertengahan Oktober.
Negosiasi itu difokuskan pada tiga poin: Petama adalah kepentingan strategis dari keterlibatan Prancis dan Eropa di kawasan Indo-Pasifik.
Kemudian mengenai pentingnya pertahanan Eropa yang lebih kuat dan lebih mampu, dan bagaimana Amerika Serikat dapat memperkuat dukungannya untuk operasi kontra-terorisme di Wilayah Sahel Afrika dilakukan oleh negara-negara Eropa.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News