GenPI.co - Sedikitnya 10 orang dilaporkan terluka dalam serangan dengan drone berpeledak di sebuah bandara di kota Jazan, Arab Saudi, dekat perbatasan dengan Yaman.
Saudi Press Agency (SPA) mengatakan serangan pada Jumat (8/10) malam menargetkan Bandara Raja Abdullah.
Mengutip juru bicara koalisi yang dipimpin Saudi, SPA mengatakan bahwa proyektil pertama ditembakkan dari pesawat tak berawak, menghancurkan jendela fasad bandara dan menyebabkan cedera.
Koalisi menambahkan, sebuah drone bermuatan bahan peledak kedua dicegat Sabtu pagi. Namun tidak ada rincian tentang cedera atau kerusakan.
Enam warga Saudi, tiga warga negara Bangladesh dan satu warga Sudan termasuk di antara mereka yang terluka dalam serangan pertama, menurut kantor berita Reuters.
Sedikitnya lima korban hanya mengalami luka ringan, sedangkan kondisi lima lainnya belum diketahui secara langsung.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab langsung atas serangan itu, tetapi sejumlah serangan terhadap sasaran Saudi baru-baru ini diduga dilakukan oleh pasukan Houthi Yaman.
Houthi sedang memerangi koalisi yang dipimpin Saudi, yang berusaha mengembalikan pemerintahan yang digulingkan di sana.
Pada hari Rabu, empat pekerja juga terluka setelah koalisi mencegat sebuah pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak yang menargetkan bandara Abha kerajaan.
Pada 31 Agustus, sebuah pesawat tak berawak menghantam bandara yang sama, melukai delapan orang dan merusak sebuah pesawat sipil.
Terletak di pegunungan barat daya kerajaan, Abha adalah tujuan populer bagi wisatawan Saudi.
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang insiden terbaru.
Arab Saudi melakukan intervensi dalam perang Yaman atas nama pemerintah yang diakui secara internasional pada tahun 2015.
Houthi yang bersekutu dengan Iran telah berulang kali menargetkan kerajaan dalam serangan lintas perbatasan.
Pada bulan Agustus, pemberontak meningkatkan operasi tersebut, menggunakan drone dan rudal.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News