GenPI.co - Hamas pada hari Minggu (24/10) mengatakan lusinan tahanannya di penjara Israel sedang bersiap untuk melakukan mogok makan.
Aksi itu untuk mendukung enam narapidana yang sudah menolak makanan.
Pengumuman itu muncul 48 jam setelah Jihad Islam Palestina (PIJ) mengatakan para tahanannya telah mengakhiri mogok makan sembilan hari setelah otoritas Israel memenuhi sebagian besar tuntutan mereka.
Namun, sumber keamanan Israel membantah klaim tersebut. Mereka juga membantah bahwa 250 tahanan PIJ telah mengambil bagian dalam mogok makan.
Israel mengatakan hanya ada kurang dari 50 tahanan saja yang melakukan itu.
Hamas tidak mengatakan berapa banyak tahanan yang akan mengambil bagian dalam mogok makan atau kapan akan dimulai.
Sebuah badan yang disebut Komite Kepemimpinan Tinggi Tahanan Hamas mengatakan pihaknya menganggap Israel bertanggung jawab atas kehidupan Kayed al-Fasfous, Miqdad al-Qawassmeh dan empat tahanan lainnya yang melakukan mogok makan.
Aksi mogok makan 6 tahanan itu sebagai protes atas penahanan administratif mereka.
Fasfous telah melakukan mogok makan selama 102 hari, sementara Qawassmeh memulai puasanya 95 hari yang lalu, menurut sumber-sumber Palestina.
Panitia mengatakan Alaa al-Araj telah melakukan mogok makan selama 78 hari, Hisham Abu Hawwash selama 69 hari, Shadi Abu Aker selama 61 hari, Ayyad al-Harimi selama 32 hari dan Ra'fat Abu Rabei selama delapan hari.
Khaled al-Haj, seorang pejabat senior Hamas, meminta semua faksi Palestina dan Otoritas Palestina untuk menekan Israel untuk menyelamatkan nyawa enam pemogok makan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News