GenPI.co - Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki pada hari Minggu (21/11) menyebut krisis perbatasan Belarusia-Polandia, sebagai taktik jahat terbesar untuk mengacaukan Eropa sejak Perang Dingin.
Minggu malam, kepala pemerintahan Polandia bertemu dengan rekan-rekannya dari negara-negara Baltik - dua di antaranya juga berbatasan dengan Belarusia - untuk membahas konflik tersebut, sebelum mengunjungi ibu kota Uni Eropa lainnya minggu ini.
Dalam cuitan di Twitter, Morawiecki mengatakan, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko meluncurkan perang hibrida melawan Uni Eropa.
“Ini adalah upaya terbesar untuk mengacaukan Eropa dalam 30 tahun.Polandia tidak akan menyerah pada pemerasan dan akan melakukan segalanya untuk mempertahankan perbatasan UE," katanya.
Barat menuduh Belarusia secara artifisial menciptakan krisis dengan membawa masuk calon migran, yang kebanyakan dari Timur Tengah.
Para migrain itu digiring ke perbatasan dengan janji akan mudah menyeberang ke Uni Eropa.
Belarus telah membantah klaim tersebut, sebaliknya mengkritik UE karena tidak menerima para migran.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan kepada BBC pada hari Jumat (19/11) bahwa "sangat mungkin" pasukannya telah membantu orang menyeberang ke Uni Eropa tetapi membantah mengatur operasi tersebut.
"Kami orang Slavia. Kami punya hati. Pasukan kami tahu para migran akan pergi ke Jerman... Mungkin seseorang membantu mereka," katanya.
Namun Lukashenko dengan tegas mengatakan bahwa pihaknya tidak mengundang para migran tersebut.
Meskipun ada tanda-tanda krisis sedikit mereda, pada hari Minggu penjaga perbatasan Polandia melaporkan upaya penyeberangan baru, termasuk oleh "kelompok yang sangat agresif yang terdiri dari sekitar 100 migran".
Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak mengatakan Sabtu bahwa Belarus sekarang telah mengubah taktik dengan mengarahkan kelompok migran yang lebih kecil ke beberapa titik di sepanjang perbatasan.
Para migran telah meninggalkan segala sesuatu di negara mereka, menghabiskan ribuan dolar untuk terbang ke Belarus dengan visa turis, bertekad untuk mencapai Uni Eropa.
Media Polandia mengatakan setidaknya 11 migran telah meninggal sejak krisis dimulai selama musim panas.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News