GenPI.co - Kabar terbaru varian Omicron sedikit melegakan dunia. Organisasi Kesehatan Dunia, alias WHO, akhirnya kirim berita baik.
Varian Omicron ini awalnya memang bikin gelisah seisi bumi. Penyebarannya disebut sangat cepat.
Sejumlah ahli menyebut penyebarannya bisa mencapai 500% lebih hebat dari varian awal di Wuhan.
Dalam waktu singkat, sejumlah negara mendeteksi varian ini. Tak hanya Afrika Selatan dan Botswana.
Varian itu juga telah dilaporkan di Australia, Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Jepang, Jerman, Nigeria, Portugal dan Hong Kong.
Yang bikin tenang, WHO mengaku belum menemukan kematian akibat infeksi varian baru covid-19, Omicron.
Hal ini disampaikan langsung dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, Jumat, (3/12/2021).
"Saya belum melihat laporan kematian terkait Omicron," kata juru bicara WHO Christian Lindmeier.
Mengutip AFP, WHO mengatakan sedang mengumpulkan bukti tentang tingkat keparahan infeksi yang disebabkan varian dengan 32 mutasi pada protein lonjakannya itu.
"Kami sedang mengumpulkan semua bukti dan kami akan menemukan lebih banyak bukti seiring berjalannya waktu.
Ada banyak kasus yang ditemukan di lapangan. Dan semuanya dipantau dan dianalisa dengan sangat hati-hati.
"Semakin banyak negara yang menguji orang dan melihat secara khusus varian Omicron. Kami juga akan menemukan lebih banyak kasus, lebih banyak informasi. Semoga tidak ada kemungkinan kematian," tambahnya.
Sementara itu, WHO mengungkapkan bahwa salah satu jalan yang perlu diambil oleh negara-negara dunia adalah mempercepat vaksinasi.
Selain itu, badan kesehatan global itu meminta agar warga dunia tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditentukan sebelumnya.
"Kita tidak boleh hanya mengandalkan tindakan pembatasan. Yang paling penting adalah mempersiapkan varian ini dengan potensi penularan yang tinggi," sebut Takeshi Kasai, direktur Pasifik barat WHO.
Sejauh ini, informasi yang tersedia menunjukkan bahwa dunia tidak perlu mengubah pendekatan yang selama ini dilakukan.
Selama semua prosedur kesehatan dijalankan dengan baik, WHO yakin varian ini bisa dipatahkan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News