GenPI.co - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berencana mengadakan latihan skala besar yang melibatkan lusinan pesawat tempur di Mediterania dalam beberapa waktu ke depan.
Latihan itu akan mengetengahkan simulasi serangan terhadap program nuklir Iran.
Laporan tanpa sumber dari penyiar Kantor Berita KAN datang ketika para pejabat Israel telah meningkatkan retorika mereka terhadap Iran, termasuk mengancam akan mengambil tindakan sepihak terhadap Teheran.
Menurut laporan KAN , latihan tersebut akan menjadi salah satu yang terbesar yang pernah diadakan oleh Angkatan Udara Israel (IAF) dan akan mencakup lusinan pesawat.
Beberapa di antaranya adalah F-15, F-35, dan F-16, pesawat mata-mata Gulfstream G550, dan pesawat pengisian bahan bakar jet.
Pesawat-pesawat itu akan melakukan latihan jauh di atas Laut Mediterania untuk mensimulasikan jarak - lebih dari 1.000 kilometer - bahwa pesawat akan perlu melakukan perjalanan dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Ini bukan pertama kalinya IAF melakukan latihan pada jarak ini. Awal tahun 2021, jet Israel mengambil bagian dalam latihan yang dipimpin Yunani di atas Laut Mediterania.
Latihan tersebut dijadwalkan akan diadakan dalam waktu sekitar enam bulan, menurut Kan. Sementara IDF tidak segera mengomentari laporan tersebut.
Pembicaraan antara Iran dan kekuatan dunia mengenai pembatasan program nuklir Teheran dilanjutkan pekan lalu setelah pembekuan diperpanjang.
Meskipun politisi Israel mengatakan mereka akan mendukung pakta yang didukung secara signifikan, mereka juga menekankan perlunya ancaman militer yang kredibel terhadap Iran sebagai “Rencana B.”
Pada bulan Januari, panglima militer Aviv Kohavi mengumumkan bahwa dia menginstruksikan militer untuk menyusun rencana baru untuk menyerang program nuklir Iran.
IDF menerima miliaran shekel dana tambahan untuk mempersiapkan serangan semacam itu sebagai bagian dari anggaran nasional yang baru saja disahkan.
Bulan lalu, Kohavi mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset bahwa tentara “mempercepat perencanaan operasional dan kesiapan untuk menghadapi Iran dan ancaman nuklir militer.”
Meskipun para pejabat Israel telah menekankan bahwa Israel dapat melakukan serangan tanpa berkoordinasi dengan Amerika Serikat, beberapa analis meragukan kemampuan IDF untuk melakukannya.
Pasalnya, beberapa fasilitas Iran terkubur cukup dalam di bawah tanah sehingga akan memerlukan amunisi yang sangat kuat, yang saat ini hanya dimiliki oleh AS.
Laporan dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa tentara tidak siap untuk berurusan dengan Iran dan berbulan-bulan atau lebih jauh dari rencana yang dapat ditindaklanjuti.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News