Negosiasi Nuklir Terancam Gagal, Joe Biden akan Kejutkan Iran

10 Desember 2021 07:25

GenPI.co - Presiden Joe Biden Kamis (9/12) memperingatkan bahwa Amerika Serikat sedang mempersiapkan "langkah-langkah tambahan" terhadap Iran

Hal tersebut karena tumbuh kemungkinan bahwa pembicaraan tentang penghentian program nuklir Teheran akan gagal.

"Presiden telah meminta timnya untuk bersiap jika diplomasi gagal dan kita harus beralih ke opsi lain," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki saat negosiasi bermasalah dengan Iran dilanjutkan di Wina.

BACA JUGA:  Tentara Myanmar Biadab, 11 Warga Desa Ditembaki Lalu Dibakar

Psaki mengatakan, pihaknya  tidak punya pilihan selain mengambil tindakan tambahan..

Di Pentagon, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu dengan timpalan Israel Benny Gantz, dan kedua belah pihak mengatakan mereka akan memperluas kerja sama dalam menghadapi "ancaman" Iran.

BACA JUGA:  Lusinan Pesawat Israel Bersiap, kehancuran Iran di Depan Mata

"Saya sangat prihatin dengan tindakan nuklir pemerintah Iran dalam beberapa bulan terakhir, baik provokasi yang terus berlanjut dan kurangnya keterlibatan diplomatik yang konstruktif," kata Austin.

Para diplomat internasional memulai kembali pembicaraan tentang program nuklir Iran pada hari Kamis (9/12).

BACA JUGA:  Kiamat Kecil di Fasilitas Nuklir Iran, Manuver Israel-AS Ngeri

Negosiasi ini adalah  menghidupkan kembali kesepakatan 2015 antara Iran dan kekuatan dunia, yang dengan cepat ditarik oleh pendahulu Biden, Donald Trump.

Putaran terakhir pembicaraan dimulai minggu lalu dan dihentikan pada 3 Desember dengan sedikit  kemajuan.

Sementara delegasi AS berencana untuk mengambil bagian dalam pembicaraan secara tidak langsung dalam beberapa hari mendatang.

"Delegasi... datang dengan tujuan baru untuk bekerja keras," kata Enrique Mora, pejabat Uni Eropa yang memimpin pembicaraan, setelah pertemuan Kamis.

Pertemuan bilateral serta kelompok kerja ahli diperkirakan akan berlanjut minggu ini.

Mora mengakui bahwa negosiasi adalah "usaha yang sangat sulit". Dia menambahkan bahwa masih ada posisi berbeda yang belum disetujui kedua belah pihak.

Duta Besar Rusia untuk PBB di Wina Mikhail Ulyanov mengatakan kepada TASS bahwa pembicaraan Kamis telah menghapus sejumlah kesalahpahaman yang telah menciptakan beberapa ketegangan.

Akan tetapi dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal itu.

Putaran pembicaraan saat ini adalah yang ketujuh sejak dimulai pada bulan April.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co