Amerika Pepet Presiden Jokowi, Murka China Langsung Terasa

16 Desember 2021 12:50

GenPI.co - Manuver Amerika saat pepet Presiden Jokowi disorot China. Ada amarah yang keluar. Murka China langsung terasa.

Beijing seperti kepanasan saat Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken berkunjung ke Indonesia, Senin (13/12/2021) hingga Selasa.

Semua aktivitas Blinken dipantau. Pidato dan statemen resmi juga ikut dimonitor.

BACA JUGA:  Bom Berjatuhan dan Ranjau di Mana-mana, China Ngamuk di LCS

Pertemuannya dengan Presiden Jokowi sudah cukup membuat China gerah.

Ditambah lagi ada pertemuan lanjutan Blinken dan sejumlah menteri.

BACA JUGA:  Kapal Perang Jerman Masuk LCS, China Dapat musuh Baru

Pidato Blinken di Universitas Indonesia (UI)sangat kuat. Dan pesannya sangat jelas ditujukan ke China.

Da meminta agar China menghentikan tindakan agresif di Asia-Pasifik.

BACA JUGA:  Amerika Sikat 4 Perusahaan Obat Asal China, Pemimpinnya Diburu

Dalam pidato itu, Blinken mengatakan AS akan bekerja dengan sekutu dan mitra untuk"mempertahankan tatanan berbasis aturan.

Bagi Blinken, negara-negara harus memiliki hak untuk memilih jalan mereka sendiri.

"Itulah mengapa ada begitu banyak kekhawatiran, dari Asia Timur Laut hingga Asia Tenggara dan dari Sungai Mekong hingga Kepulauan Pasifik, tentang tindakan agresif China," katanya, kemarin.

Klaim China terhadap laut lepas dinilai sangat berbahaya. Manuver distorsi China ke pasar terbuka melalui subsidi kepada perusahaan milik negara, juga dinilai membahayakan.

Sebagaimana diketahui, China selama ini mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan (LCS).

Sekitar 90% area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi (1,4 juta mil persegi) diklaim dengan konsep sembilan garis putus-putus (nine-dash line).

Klaim teritorial sepihak tersebut tumpang tindih dengan klaim beberapa negara ASEAN dan Taiwan.

"China juga menolak ekspor atau mencabut kesepakatan untuk negara-negara yang kebijakannya tidak disetujui. Negara-negara di kawasan ini ingin perilaku ini berubah, kita juga," tambahnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin langsung bereaksi keras.

Dia mengatakan bahwa Washington harus sungguh-sungguh menghormati arsitektur kerja sama regional dan tidak menghasut konfrontasi blok.

"AS harus menjadi promotor dialog dan kerja sama di kawasan, bukannya mendorong perpecahan antara negara-negara kawasan dan merusak solidaritas dan kerja sama regional," kata Wang sebagaimana dikutip Global Times, Rabu (15/12/2021). (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co