Ancaman Mengerikan Iran, Faslitas Nuklir Israel Mau Diledakkan

27 Desember 2021 01:20

GenPI.co - Sebuah akun Twitter yang dimiliki oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran pada hari Jumat  (24/12) melontarkan ancaman mengerikan untuk Israel. 

Dikatakan, Iran akan meledakkan kota Dimona di gurun Negev, tempat fasilitas nuklir Israel berada.

Akun IRGC  dengan 12.100 pengikut itu memposting video yang menunjukkan beberapa ledakan di padang pasir. 

BACA JUGA:  Gertak Israel, Garda Revolusi Iran Tembakkan Rudal Jelajah

“Kemudian pada hari itu, kami (Tuhan) akan memberimu pukulan paling keras. Kami pasti akan memberikan hukuman,” tulis IRGC dalam bahasa Arab, mengutip kutipan dari Alquran.

Dalam cuitan itu disertakan pula  tagar “Dimona.” 

BACA JUGA:  AS Cegat Selundupan dari Iran untuk Militan Houthi, Isinya Ngeri

Akun tersebut juga menyediakan tautan ke akun Telegram IRGC, dengan 376.084 pelanggannya.

Baik akun Twitter IRGC maupun akun Telegram menunjukkan logo IRGC—lengan terangkat sambil memegang senapan.

BACA JUGA:  Selama 4 Jam, Presiden Vladimir Putin Marah-marah ke AS dan NATO

Akun IRGC itu hanya mengikuti akun Twitter berbahasa Farsi Pemimpin Tertinggi Republik Islam, Ali Khamenei, serta akun cadangan untuk IRGC Arab.

Sebelumnya pada 13 Desember silam, IRGC  jga mencuit ancaman untuk Israel.

"Jika terjadi kebodohan di pihak rezim Zionis, Republik Islam Iran tidak lagi siap untuk menghancurkan Tel Aviv dan Haifa, tetapi untuk membebaskan Quds yang suci. tanah suci Iran dikompromikan, tidak ada yang akan merasakan momen keamanan, apakah mereka yang berada di 1.000 km atau di 10.000 km,“ demikian cuitan itu

Quds adalah nama Arab untuk ibu kota Israel, Yerusalem.

Sheina Vojoudi, seorang pembangkang Iran yang dengan cermat melacak aktivitas media sosial rezim Iran melontarkan analisisnya.

Dia mengatakan, dalam Korps Pengawal Revolusi, tidak ada nama Iran atau orang-orang Iran yang disebutkan di dalamnya.

"Istilah Persia Sepah-e Pasdaran memiliki nilai yang besar dan berakar pada bahasa Persia kuno tetapi IRGC menghancurkannya,” kata dia.

Vojoudi lantas mempetanyakan IRGC harus mempublikasikan pernyataannya sebagian besar dalam bahasa Arab.

Padahal  bahasa resmi Iran adalah bahasa Persia dan sebagian besar orang di Iran berbicara dan semua orang mengerti bahasa Persia

“Karena IRGC berbicara dengan proksinya seperti Hizbullah, Hamas, Houthi, Hashd al Shabi dan entitas lain di bawah komandonya, bukan rakyat Iran,” kata dia.

Vojoudi menambahkan bahwa tujuan IRGC adalah penghancuran total Israel dan mengikuti Ideologi Khomeini daripada membela rakyatnya sendiri..

Pada 2019, AS menetapkan IRGC sebagai organisasi teroris asing. Kelompok paramiliter itu diperkirakan telah membunuh lebih dari 600 personel militer AS di Timur Tengah.

Departemen Luar Negeri AS—di bawah pemerintahan Demokrat dan Republik—telah mengklasifikasikan rezim Iran sebagai negara sponsor terorisme terburuk di dunia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co