Joe Biden Bikin Kaget, Jakarta Indonesia dalam Bahaya Besar

28 Desember 2021 15:05

GenPI.co - Presiden Amerika Joe Biden bikin kaget. Kota Jakarta di Indonesia tiba-tiba disebut dalam bahaya besar.

Warning yang diucap Joe Biden tak asal diucap. Semua dilengkapi dengan data yang valid. 

Indonesia disebut jelas pleh Biden. Kota Jakarta juga  banyak diucap. 

BACA JUGA:  Ukraina Terancam Perang, Joe Biden akan Bertemu Vladimir Putin

Dan semuanya dibuka di pidato sambutan di kantor Direktur Intelijen Nasional AS, 27 Juli 2021.

Pernyataan ini dia keluarkan ketika berbicara soal perubahan iklim. Menurutnya perubahan iklim adalah ancaman terbesar AS merujuk Kementerian Pertahanan.

BACA JUGA:  Negosiasi Nuklir Terancam Gagal, Joe Biden akan Kejutkan Iran

"Departemen Pertahanan mengatakan apa ancaman terbesar yang dihadapi Amerika: perubahan iklim," tegasnya dalam pidato itu sebagaimana dipublikasikan whitehouse.gov.

Perubahan iklim menyebabkan naiknya permukaan laut. Ribuan orang bisa kehilangan tempat tinggal, mata pencarian dan kehidupan.

BACA JUGA:  Kehancurannya Mengerikan, Presiden Joe Biden Sampai Tak Percaya

"Jika, pada kenyataannya, permukaan laut naik dua setengah kaki lagi, Anda akan memiliki jutaan orang yang bermigrasi, memperebutkan tanah yang subur," ujarnya.

Prediksi Jakarta akan tenggelam sudah sering disampaikan. Nyatanya, prediksi Jakarta akan tenggelam sudah menunjukkan bukti sahih.

Prediksi Jakarta akan tenggelam dalam beberapa puluh tahun ke depan bukanlah isapan jempol belaka.

Sebuah masjid yang dulu berdiri kokoh di kawasan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi saksi bisu bagaimana wilayah Ibu Kota Jakarta perlahan tenggelam akibat naiknya level air laut dan turunnya permukaan tanah.

Ialah Masjid Wal Adhuna di Jakarta Utara yang selama 12 tahun belakangan ini secara perlahan tenggelam dan kemudian menjadi bagian abadi dari laut utara Jakarta.

Masjid ini berlokasi tepat di balik tanggul besar penahan air laut di Pelabuhan Sunda Kelapa.

Air sudah menggenangi separuh dari bangunan masjid. Cat putih pada dinding sudah mengelupas digantikan lumut-lumut yang tumbuh subur.

Seng pada atap masjid juga sudah hancur. Berbagai jenis sampah yang terbawa arus tersangkut di sisi-sisi masjid.

 

"Apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air," tambah Joe Biden.

Biden langsung meminta warga AS bergabung bersama warga dunia untuk mencegah ini.

Menurutnya karena itu pula AS bahkan bisa bekerja sama dengan Rusia dan China.

Ancaman penurunan tanah dan naiknya air laut yang mengakibatkan banjir rob di Indonesia sebenarnya dipaparkan lembaga penelitian Deltares yang berbasis di Belanda.

Dengan melakukan model elevasi global menggunakan data Light Detection and Ranging (LiDAR) mereka menunjukkan data yang signifikan.

"Di Indonesia, luas wilayah dengan ketinggian di bawah 2 meter di atas permukaan laut yang terdeteksi oleh LiDAR nyatanya 14 kali lipat lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya," ujar lembaga itu dikutip dari Channel News Asia (CNA).

Dalam laporan berjudul "The Economics of Climate Change" April lalu, perusahaan reasuransi global Swiss Re Institute (SRI) memperkirakan ekonomi dunia berisiko kehilangan 18% kue ekonominya.

Ini akibat dampak perubahan iklim pada 2050 nanti. Dalam laporan tersebut, SRI melakukan uji tekanan (stress test) terhadap ekonomi dunia jika perubahan iklim berjalan tak terbendung.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa isu perubahan iklim bakal memukul 48 negara, yang mewakili 90% ekonomi dunia. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co