Kepala NATO Tebar Ancaman, Rusia Jangan macam-macam ke Ukraina

11 Januari 2022 06:25

GenPI.co - Kepala NATO Jens Stoltenberg pada Senin (10/1)  tebar ancaman memperingatkan Rusia tentang harga mahal yang harus dibayar jika meluncurkan serangan lebih lanjut ke Ukraina.

Dia mengatakan bahwa pihaknya berharap pembicaraan krisis dapat memetakan jalan menuju solusi diplomatik.

"Kami bekerja keras untuk jalan politik yang damai dan kami siap untuk terus bekerja dengan Rusia untuk mencoba menemukan jalan itu menuju solusi damai," kata Stoltenberg.

BACA JUGA:  Warganya kena Sanksi Iran, Reaksi Amerika Serikat Bikin Jantungan

Hal itu dikatakannya sebelum bertemu dengan wakil perdana menteri Ukraina.

"Pada saat yang sama, kita perlu bersiap bahwa Rusia sekali lagi memilih untuk menggunakan kekuatan bersenjata, memilih konfrontasi daripada kerja sama,” tambah dia

BACA JUGA:  Gelap Gulita Meliputi Lebanon, Kepanikan dan Amarah di Mana-mana

Stoltenberg berbicara ketika pejabat tinggi AS dan Rusia mengadakan pertemuan berisiko tinggi di Jenewa mengenai krisis tersebut.

Pertemuan itu akan diikuti  oleh pembicaraan antara Rusia dan semua 30 sekutu NATO di Brussel pada Rabu (12/1) mendatang.

BACA JUGA:  Pemerintah Kazakhstan Menembak Mati 160 Orang, AS Bereaksi Keras

"Kami juga perlu mengirim pesan yang sangat jelas ke Rusia, bahwa kami bersatu dan akan ada biaya berat -- biaya ekonomi, politik -- bagi Rusia jika mereka sekali lagi menggunakan kekuatan militer melawan Ukraina," kata Stoltenberg.

Dia menunjukkan bahwa aliansi memberikan dukungan ke Ukraina, membantu mereka untuk menegakkan hak untuk membela diri. 

Stoltenberg mengatakan dia tidak mengharapkan pembicaraan minggu ini untuk menyelesaikan semua masalah, tetapi ingin memulai proses menuju solusi politik.

"Kami bertujuan untuk kesepakatan tentang jalan ke depan, proses, serangkaian pertemuan," katanya.

Moskow telah menetapkan sejumlah tuntutan keamanan untuk AS dan NATO, seperti mengecualikan pemberian keanggotaan aliansi kepada Ukraina dan menarik kembali pasukan yang dekat dengan Rusia.

AS dan sekutunya mengatakan bukan wewenang Moskow untuk menentukan jalan yang diambil oleh negara lain.

Namun aliansi itu bersikeras bahwa mereka bersedia mendengarkan keprihatinan Rusia.

Olga Stefanishyna, salah satu dari empat wakil perdana menteri Ukraina, mengatakan setiap diskusi tentang jaminan keamanan harus dimulai dengan penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina.

"Rusia menuntut penyerahan tanpa syarat, tuntutan untuk merusak prinsip-prinsip dasar berfungsinya negara-negara demokratis dan prinsip-prinsip NATO," katanya.

Dia meyakini bahwa Rusia salah menghitung situasi dan karenanya Ukraina sangat bergantung pada NATO dan persatuan dan ketegasan mereka dalam melindungi keamanan dan stabilitas di Eropa.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co