GenPI.co - Nuansa panas terekam di Laut China Selatan. Kapal perang AS, USS Benfold, terang-terangan tantang armada tempur China.
China murka. Ada reaksi marah yang diperlihatkan. Kehadiran USS Benfold di wilayah yang diklaimnya sebagai perairan teritorialnya, direspons tegas.
"Komando Teater Selatan PLA mengorganisir angkatan laut dan udara untuk melacak, memantau dan mengusir kapal perusak AS," tulis pernyataan militer China, Jumat (21/1/2022).
Tantangan perang AS dijawab dengan manuver tempur yang jelas.
"Apa yang dilakukan AS secara serius melanggar kedaulatan dan keamanan China," tambah laporan tadi.
Bagi China, ini merupakan bukti kuat lainnya bahwa AS mengejar hegemoni maritim dan memiliterisasi Laut China Selatan.
Negeri Panda itu terang-terangan menyebut AS adalah 'pengambil risiko dan perusak terbesar perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan.
Saat ini, China tetap keukeuh mengklaim hampir 1,3 juta mil persegi Laut China Selatan sebagai wilayah kedaulatannya.
Tapi AS punya pandangan beda. AS terlihat berseberangan dengan sikap China.
Kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) langsung diperintahkan bergerak,
Klaim kedaulatan China di dan sekitar pulau-pulau Laut China Selatan (LCS) direcoki AS.
Angkatan Laut AS mengatakan klaim tersebut melanggar hukum internasional dan menimbulkan ancaman serius bagi kebebasan di laut.
"USS Benfold berlayar di sekitar Kepulauan Paracel, yang dikenal sebagai Kepulauan Xisha di China," kata juru bicara Armada ke-7 AS, Letnan Mark Langford, dalam pernyataan itu seperti dikutip dari CNN, Kamis (20/1/2022).
Bagi armada Angkatan Laut AS, operasi kebebasan navigasi (FONOP) ini tak melanggar hukum internasional.
Sekedar gambaran, Paracels adalah kumpulan dari 130 pulau karang kecil dan terumbu karang di bagian barat laut Laut China Selatan yang tidak berpenghuni.
Namun garnisun militer China yang berjumlah 1.400 orang berada di sana, menurut CIA Factbook.
Pulau-pulau itu juga diklaim oleh Vietnam dan Taiwan namun tetap berada di tangan China selama lebih dari 46 tahun.
Pulau-pulau telah dibentengi dengan instalasi militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Langford mengatakan operasi FONOP ini adalah yang kedua tahun ini melawan klaim China di Laut China Selatan.
Sebelumbnya USS Benfold juga berlayar di dekat Kepulauan Spratly pada Selasa lalu, tetapi dia menekankan itu melanjutkan praktik militer AS yang sudah berlangsung lama.
"Pasukan AS beroperasi di Laut China Selatan setiap hari, seperti yang telah mereka lakukan selama lebih dari satu abad," kata pernyataan Angkatan Laut AS. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News