AS Berikan Bantuan Militer Baru Senilai Miliaran Dolar, Ukraina Berterima Kasih

26 April 2024 15:40

GenPI.co - Para pejabat Ukraina pada Rabu menyatakan terima kasih atas bantuan militer baru AS senilai USD 61 miliar yang telah memberikan bantuan kepada angkatan bersenjata Kyiv dalam perang lebih dari dua tahun dengan Rusia, meskipun pasokan tersebut diperkirakan tidak akan mencukupi.

“Kuncinya sekarang adalah kecepatan,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di platform sosial X, sebelumnya Twitter.

Dilansir AP News, dia mendesak penyebaran cepat perangkat keras yang diperkirakan akan diterima Kyiv dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

BACA JUGA:  Begini Cara Amerika Serikat Mengirimkan Senjata ke Ukraina untuk Perang dengan Rusia

Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang paket bantuan tersebut pada hari Rabu.

Jumlah pasukan Ukraina jauh lebih banyak dibandingkan pasukan Rusia dan menghadapi kekurangan senjata dan sistem pertahanan udara akibat pertikaian politik di Washington yang menghambat bantuan selama berbulan-bulan.

BACA JUGA:  Ukraina dan Barat Puji Paket Bantuan AS, Rusia Peringatkan Kehancuran Lebih Lanjut

Sehingga, memungkinkan pasukan Kremlin untuk bergerak maju di wilayah timur Ukraina dalam situasi yang sebagian besar telah berubah menjadi perang.

Juga pada hari Rabu, para pejabat AS mengkonfirmasi bahwa Amerika Serikat bulan lalu secara diam-diam mengirim sejumlah rudal jarak jauh ke Ukraina yang sangat dicari Kyiv sehingga pasukannya dapat menyerang pasukan Rusia jauh di belakang garis depan.

BACA JUGA:  Inggris Meningkatkan Belanja Pertahanan dan Beri Bantuan Militer kepada Ukraina

Ukraina menggunakan rudal tersebut untuk pertama kalinya pada pekan lalu untuk menyerang sebuah lapangan terbang di wilayah pendudukan Krimea, kata para pejabat.

Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, yang dikenal sebagai ATACM, memiliki jangkauan sekitar 300 kilometer (190 mil). Lebih banyak lagi diperkirakan akan dikirim ke Ukraina sebagai bagian dari paket bantuan baru AS.

Awal bulan ini, Ukraina menurunkan usia wajib militer dari 27 menjadi 25 tahun dalam upaya untuk meningkatkan jumlah militer.

Sebagai tanda lain bahwa negara tersebut sedang berusaha memperbaiki keseimbangan kekuatan tempur, pemerintah pada hari Rabu mengatakan tidak akan mengizinkan pria berusia antara 18 dan 60 tahun yang dianggap layak untuk dinas militer untuk memperbarui paspor mereka dari luar negeri.

Kabinet Menteri mengatakan bahwa pria Ukraina yang sudah memasuki usia wajib militer hanya dapat memperbarui paspor mereka di wilayah Ukraina. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co