Jam Kiamat di-Restart, Seluruh Dunia Mohon Siap-siap

23 Januari 2022 09:20

GenPI.co - Jam kiamat alias doomsday mulai di-reset ulang The Bulletin of the Atomic Scientists. Seluruh dunia mohon siap-siap.

Jam Kiamat diciptakan The Bulletin of the Atomic Scientists pada tahun 1947.

Ini merupakan organisasi yang telah didirikan dua tahun sebelumnya oleh Albert Einstein, J Robert Oppenheimer, Eugene Rabinowitch dan ilmuwan Universitas Chicago.

BACA JUGA:  Kiamat Kecil Terjang Malaysia, 10 Orang Tewas

Sejak Kamis (20/1/2022), Doomsday Clock tidak berubah. Ilmuwan meminta penduduk bumi untuk waspada, karena jam bergerak stabil.

Lawrence Krauss, mantan anggota Bulletin's Board of Sponsors, mengaku prihatin.

BACA JUGA:  Kiamat Baru di Korut Bikin Kim Jong Un Pusing

Itu dipicu tbagaimana para ilmuwan mengukur waktu yang tersisa sebelum memutuskan seberapa jauh untuk memindahkan jarum jam.

"Sekarang, jam itu berdetak dalam hitungan detik; dulu beberapa menit," sebut Sharon, Sabtu (22/1/2022).

BACA JUGA:  Trisula Maut Satukan Kekuatan, Amerika Bisa Kena Kiamat

Seperti dilansir dari Daily Star, Doomsday Clock sendiri adalah simbol seberapa dekat bumi dengan kepunahan massal akibat ulah manusia.

Tanggal 20 Januari ditetapkan sebagai waktu untuk setting ulang jam sekaligus memperingati lahirnya simbol tersebut.

Mereka mengatakan meski 2021 memunculkan sejumlah perkembangan baik tetapi juga membawa tantangan baru.

"Jam Kiamat tetap stabil pada 100 detik menjelang tengah malam," kata presiden Buletin Rachel Bronson.

Sayangnya, stabil bukanlah kabar baik. Ini justru mencerminkan penilaian dewan buletin bahwa bumi terjebak dalam momen berbahaya.

"Ini tidak membawa stabilitas maupun keamanan.” tambahnya.

Berbicara di acara virtual seting ulang jam tahun ini, Bronson menyerukan tindakan untuk memastikan planet yang lebih aman dan lebih sehat.

“Kita harus terus mendorong jarum jam menjauh dari tengah malam,” katanya.

Untuk diketahui, jam kiamat telah bergeser menjadi dua menit hingga tengah malam pada 2018 dan kemudian menjadi 100 detik pada 2020.

Jarak terdekat dari jam kiamat menuju tengah malam terjadi pada puncak Perang Dingin tahun 1953.

Jam terjauh dari tengah malam adalah 17 menit. Itu terjadi pada tahun 1991 ketika Presiden Amerika George HW Bush dan timpalannya dari Soviet Mikhail Gorbachev menandatangani Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START).

Sebuah perjanjian untuk mengurangi jumlah senjata nuklir dan rudal balistik. Amerika Serikat dan Rusia sepakat untuk memperpanjang perjanjian itu tahun lalu.

Namun, Sharon Squassoni, ketua bersama the Bulletin Science and Security Board, mengatakan perjanjian itu adalah hal kecil untuk stabilitas strategis yang sangat dibutuhkan antara Washington dan Moskow.

“Dalam lingkungan saat ini, di mana kita tidak memiliki stabilitas perlombaan senjata atau stabilitas krisis, ketegangan di Ukraina membayangi,” ucap Squassoni.

elama tiga perempat abad terakhir, waktu jam telah berubah, sesuai dengan seberapa dekat para ilmuwan percaya ras manusia sangat dekat dengan kehancuran total. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co