GenPI.co - Amerika Serikat atau AS pada hari Minggu (30/1) mengeluarkan seruan langsung ke Korea Utara (Korut) untuk bergabung dalam pembicaraan langsung tanpa prasyarat tentang program nuklir dan misilnya.
Seruan itu muncul setelah Pyongyang mengirim dugaan rudal balistik jarak menengah ke luar angkasa.
"Kami percaya sepenuhnya tepat dan benar untuk memulai beberapa diskusi serius," kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden kepada wartawan.
Amerika Serikat, di bawah Presiden Joe Biden, telah berulang kali mencari pembicaraan dengan Korea Utara tetapi selalu ditolak.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengadakan tiga pertemuan puncak dengan pendahulu Biden, Donald Trump, tetapi pembicaraan itu tidak mewujudkan permintaan Kim untuk pencabutan sanksi terhadap Pyongyang.
Pejabat itu mengatakan uji coba terbaru Korea Utara adalah bagian dari pola "yang semakin tidak stabil" dan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan hukum internasional.
Pejabat itu berbicara setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal terbesarnya sejak 2017 pada hari Minggu.
Peluncuran itu dipandang sebagai langkah lebih dekat ke Korea Utara untuk melanjutkan pengujian jarak jauh.
Pejabat itu mengatakan munculnya kekhawatiran bahwa Pyongyang mungkin melanjutkan pengujian jarak jauh dan mengakhiri moratorium uji coba nuklir yang diberlakukan sendiri.
"Itu membutuhkan tanggapan. Anda akan melihat kami mengambil beberapa langkah yang dirancang untuk menunjukkan komitmen kami kepada sekutu kami,” tegas dia.
Pejabat itu mengatakan bahwa Amerika Serikat mengulangi seruan mengnai kesiapan untuk diplomasi.
“Kami siap dan kami sangat serius mencoba melakukan diskusi yang membahas masalah kedua sisi,” kata dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News