PM Inggris: Krisis Ukraina Jadi Momen Paling Berbahaya Bagi Eropa

11 Februari 2022 06:25

GenPI.co - Krisis Ukraina telah berkembang menjadi momen paling berbahaya bagi Eropa dalam beberapa dekade.

Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri Inggris Boris  Johnson pada Kamis (10/2) saat berkunjung ke markas besar NATO di Brussel, Belgia.

Di tengah kebuntuan, pasukan Rusia mengadakan manuver menyapu utara Ukraina di Belarus.

BACA JUGA:  Ukraina- Russia makin Mendidih, Paus Fransiskus pun Bertitah

Itu adalah bagian dari penumpukan lebih dari 100 ribu  tentara yang telah memicu ketakutan Barat akan invasi.

NATO juga telah meningkatkan pengerahan militer untuk memperkuat sayap timurnya, dengan AS mengirim pasukan ke Polandia dan Rumania. 

BACA JUGA:  Pentagon Endus Aktivitas Rusia di Perbatasan Utara Ukraina, Sadis

Sebuah jet Angkatan Udara Kerajaan Inggris yang membawa 350 tentara mendarat Kamis di Polandia setelah sebelumnya  mengirim rudal anti-tank ke Ukraina untuk membantu meningkatkan pertahanannya.

“Ini mungkin momen paling berbahaya, saya akan mengatakan dalam beberapa hari ke depan, dalam krisis keamanan terbesar apa yang dihadapi Eropa selama beberapa dekade, dan kita harus memperbaikinya,” kata Johnson.

BACA JUGA:  Boris Johnson Gerah, Minta NATO Lakukan ini Terkait Ukraina

Johnson, yang kemudian terbang ke Warsawa untuk bertemu dengan perdana menteri Polandia, mengatakan dia yakin Presiden Vladimir Putin belum memutuskan apa yang mungkin dia lakukan dengan Ukraina.

Akan tetapi Johnson menambahkan bahwa Barat harus menggunakan “sanksi dan tekad militer ditambah diplomasi.”

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan dia mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengulangi undangan untuk serangkaian pembicaraan tentang peningkatan keamanan Eropa.

Lavrov menetapkan nada tegas untuk pembicaraannya di Moskow dengan Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, yang sekali lagi memperingatkan Rusia bahwa menyerang tetangganya akan “memiliki konsekuensi besar dan membawa biaya besar.” 

Dia mendesak Kremlin untuk mematuhi perjanjian internasional yang berkomitmen untuk menghormati kemerdekaan dan kedaulatan Ukraina.

Rusia sendiri mengatakan tidak memiliki rencana untuk menyerang Ukraina tetapi ingin Barat menjauhkan Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya dari NATO. 

Negara itu juga ingin NATO menahan diri dari menyebarkan senjata di sana dan menggulingkan pasukan aliansi dari Eropa Timur. AS dan NATO dengan tegas menolak tuntutan tersebut.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co