Badai Matahari Bikin Puluhan Satelit Elon Musk Rontok

11 Februari 2022 07:25

GenPI.co - Armada satelit terbaru SpaceX, perusahaan antariksa swasta milik miliarder Elon Musk, rontok dari orbitnya di luar angkasa setelah dihantam badai matahari.

Dalam sebuah update yang dirilis Selasa (8/2), SpaceX menyebut 40 dari 49 satelit kecil yang diluncurkan  telah memasuki kembali atmosfer dan terbakar.

SpaceX mengatakan badai geomagnetik Jumat (4/2) pekan lalu lalu membuat atmosfer lebih padat, yang meningkatkan hambatan pada satelit Starlink, secara efektif menghancurkan mereka.

BACA JUGA:  Ukraina- Russia makin Mendidih, Paus Fransiskus pun Bertitah

Pengendali darat mencoba menyelamatkan satelit panel datar yang ringkas dengan menempatkannya ke dalam jenis hibernasi dan menerbangkannya dengan cara meminimalkan hambatan. 

Tetapi tarikan atmosfer terlalu besar, dan satelit gagal bangun dan naik ke orbit yang lebih tinggi dan lebih stabil, menurut perusahaan.

BACA JUGA:  Boris Johnson Gerah, Minta NATO Lakukan ini Terkait Ukraina

SpaceX masih memiliki hampir 2.000 satelit Starlink yang mengorbit Bumi dan menyediakan layanan Internet ke sudut-sudut terpencil dunia. 

Mereka mengelilingi dunia lebih dari 550 kilometer perjam.

BACA JUGA:  AS Bertemu Jepang dan Korsel, Bahas Ancaman dari Korea Utara

Satelit yang terkena badai matahari berada dalam posisi sementara. SpaceX dengan sengaja meluncurkannya ke orbit rendah yang tidak biasa ini sehingga puing apa pun dapat dengan cepat masuk kembali ke atmosfer dan tidak menimbulkan ancaman bagi pesawat ruang angkasa lainnya.

SpaceX menjamin bahwa satelit yang baru jatuh ini tidak mengakibatkan bahaya   baik di orbit maupun di darat. Setiap satelit memiliki berat kurang 260 kilogram.

SpaceX menggambarkan satelit yang hilang sebagai "situasi unik." Badai geomagnetik semacam itu disebabkan oleh aktivitas matahari yang intens seperti suar, yang dapat mengirim aliran plasma dari korona matahari meluncur ke luar angkasa dan menuju Bumi.

Sejak meluncurkan satelit Starlink pertama pada 2019, Elon Musk membayangkan konstelasi ribuan satelit lagi untuk meningkatkan layanan Internet. 

SpaceX berusaha membantu memulihkan layanan Internet ke Tonga melalui jaringan ini menyusul letusan gunung berapi dan tsunami yang menghancurkan.

OneWeb yang berbasis di London memiliki satelit Internet sendiri di sana. Dan Amazon berencana untuk mulai meluncurkan satelitnya akhir tahun ini.

Para astronom merasa tertekan bahwa konstelasi mega ini akan merusak pengamatan malam hari dari Bumi. 

Persatuan Astronomi Internasional membentuk pusat baru untuk perlindungan langit gelap.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co