Ketegangan Meningkat Setelah Kematian Pertama Tentara Ukraina

20 Februari 2022 01:20

GenPI.co - Tentara Ukraina pada hari Sabtu (19/2) melaporkan kematian pertama seorang personelnya dalam ketegangan yang terjadi selama beberapa minggu belakangan. 

Pemberontak yang didukung Moskow dituduh menjadi penyebabnya lantaran meningkatkan serangan tajam yang telah melipatgandakan ketakutan akan invasi Rusia yang akan segera terjadi.

Komando militer gabungan untuk Ukraina timur mengatakan seorang tentara menerima luka pecahan peluru yang fatal di zona konflik yang melintasi dua wilayah separatis dekat perbatasan Rusia.

BACA JUGA:  Rusia Cari Dalih Menginvasi Ukraina, Pakai Separatis pro-Moscow

Layanan darurat Ukraina mengatakan dua stafnya terluka dalam gelombang serangan pada hari Jumat.

Angkatan bersenjata mengatakan pemberontak telah menggunakan mortir kaliber 82 dan 120 milimeter di kota-kota di seberang garis depan yang melintasi wilayah timur Lugansk dan Donetsk.

BACA JUGA:  Amerika Serikat Lontarkan Tantangan Keras, Rusia Berani Terima?

Padahal senjata jenis itu dilarang dalam gencatan yang disepakati sebelumnya. 

“Pejuang separatis menembakkan peluru artileri ke pusat-pusat populasi dan menempatkan sistem artileri mereka di dekat rumah-rumah penduduk," kata tentara Ukraina.

BACA JUGA:  Tank Rusia Mundur dari Perbatasan Ukraina, Kubu Barat Tetap Cemas

Disebutkan, cara ini dilakukan oleh pasukan seperatis  untuk memancing angkatan bersenjata Ukraina untuk membalas tembakan.

“Kemudian menyalahkan mereka karena menembaki warga sipil," katanya.

Militer menambahkan bahwa mereka terus menolak dan menahan agresi bersenjata  tanpa menyerang warga sipil, dan menuduh Rusia mengarahkan serangan sekutunya.

Moskow secara resmi membantah terlibat dalam konflik tersebut dan menyebutnya sebagai urusan internal Ukraina.

Tetapi pengawas dari badan keamanan Eropa OSCE telah melaporkan pengiriman reguler senjata Rusia melintasi perbatasan selama perang delapan tahun.

OSCE melaporkan 870 pelanggaran gencatan senjata besar-besaran di seluruh zona konflik dalam laporan terbarunya Jumat, yang merujuk pada insiden hari-hari sebelumnya.

"Dalam beberapa hari terakhir, Pemantauan Khusus OSCE ke Ukraina (SMM) telah mengamati peningkatan dramatis dalam aktivitas kinetik di sepanjang garis kontak di Ukraina timur," kata OSCE dalam sebuah pernyataan.

Para pemimpin pemberontak menuduh angkatan bersenjata Ukraina mencoba merebut kembali dua wilayah separatis mereka dengan paksa. Namun klaim iru dibantah Kiev.

Para pemimpin pemberontak di Donetsk dan wilayah Lugansk yang lebih kecil pada Sabtu menyebut situasi itu "kritis" dan mengumumkan "mobilisasi umum".(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co