GenPI.co - Warga Moskow Lily Pashkova menceritakan peristiwa demonstras Rusia yang menuntut Presiden Vladimir Putin menghentikan invasi di Ukraina.
Lily menyebut demonstrasi bukan hanya terjadi di Saint Petersburg saja tetapi juga di Ibu Kota Rusia, Moskow.
Dia menuturkan demonstrasi yang terjadi di Moskow mengusung slogan No War.
Namun slogan itu membuat panas keadaan di sana. Pasukan militer Rusia menyebut invasi yang saat ini terjadi bukan perang melainkan operasi militer.
Alhasil, banyak demonstran yang ditangkap karena menentang invasi tersebut.
"Sebagian dari mereka (demonstran, red) ditangkap. Aku dengar lebih dari 4.000 orang," ucap Lily via pesan suara kepada GenPI.co, Rabu (10/3).
Cewek yang berprofesi sebagai jurnalis itu mengatakan sampai saat ini tidak mengetahui kondisi demonstran yang ditangkap.
Namun berharap kondisi mereka baik-baik saja.
"Aku tidak tahu dengan pasti kondisi mereka tetapi aku berharap mereka bebas," ujar cewek yang lahir di Moskow itu.
Selain itu, Lily yang juga menjadi saksi mata demonstrasi di Moskow mengatakan aksi penolakan invasi pertama terjadi pada 24 Februari 2022.
"Sejak hari pertama orang-orang semakin banyak yang bersatu melakukan demonstrasi," ungkap dia.
Menurut Lily gelombang demonstrasi di Rusia semakin membesar sejak aksi kedua pada 27 Februari 2022.
Puncaknya, demontrasi terbesar terjadi pada 6 Maret 2022 yang mengakibatkan beberapa pedemo ditangkap. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News