GenPI.co - Manuver yang dilakukan oleh China bikin Taiwan merasa lega, bahkan dunia pun bisa ikut bangga.
Diketahui, China telah berjanji akan melakukan tindakan nyata untuk membantu warga Taiwan yang mengalami berbagai kesulitan.
Nantinya, China akan membantu warga Taiwan yang mengalami kesulitan di masa pandemi covid-19 dengan berbagi program pembangunan dan memberikan kesempatan yang sama dalam berusaha.
Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Perdana Menteri China di Beijing, Li Keqiang, pada Jumat (11/3).
"Ketika masyarakat kedua belah pihak bersatu dan maju bersama, kami akan mendorong peningkatan perdamaian lintas-Selat dan berbagi manfaat," ucapnya.
Dirinya menganggap kedua sisi Selat Taiwan merupakan satu keluarga besar dan ikatan persaudaraan di antara mereka tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.
"(China) Daratan akan terus berbagi peluang pembangunan dengan rekannya di Taiwan dan memberikan perlakuan yang sama kepada mereka yang datang untuk bekerja dan tinggal di Daratan," tambahnya.
Dia menegaskan sikap Daratan yang menentang keras upaya-upaya separatisme yang bertujuan untuk kemerdekaan Taiwan.
"Prinsip dan kebijakan kami berkaitan dengan Taiwan sudah jelas. Kami berkomitmen pada prinsip satu China dan Konsensus 1992. Kami juga akan meningkatkan hubungan lintas-Selat dan reunifikasi (Taiwan) dengan China," katanya menambahkan.
Situasi lintas-Selat terus memanas dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa kali China mengerahkan kekuatan militer untuk menghadapi provokasi militer Amerika Serikat di Selat Taiwan.
Hal tersebut membuat Li Keqiang menyampaikan usulan peningkatan anggaran sektor pertahanan China sebesar 7,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya hingga menjadi 1,45 triliun dolar AS.
Nantinya, anggaran tersebut sebagian besar akan digunakan untuk memodernisasi peralatan militer.
Anggota Dewan Negara yang merangkap Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, sebelumnya juga menegaskan bahwa isu Taiwan tidak bisa disamakan dengan konflik Rusia dan Ukraina.
"Perbedaan mendasar terletak pada fakta bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari wilayah China, dan masalah Taiwan sepenuhnya merupakan urusan internal China," tegasnya.
"Sedangkan masalah Ukraina muncul dari perselisihan antara dua negara, yaitu Rusia dan Ukraina," tutupnya.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News