Selangkah Saja Tentara Rusia Masuk ke Tanah NATO, Perang Meledak!

16 Maret 2022 06:25

GenPI.co - Selangkah saja Tentara Rusia masuk ke tanah NATO, maka itu dianggap sebagai tindakan perang.

Peringatan itu dikeluarkan Menteri Kabinet Inggris Sajid Javid pada Senin (14/3), sebagaimana dilaporkan Mirror.

Komentarnya itu menyusul serangan mematikan hari Minggu di pangkalan Yavoriv, ​​berjarak 15 mil dari perbatasan Ukraina dengan anggota NATO Polandia.

BACA JUGA:  Tangan Kanan Putin Bikin Pengakuan, Dunia Bisa Geger

“Kami telah menjelaskan kepada Rusia – bahkan sebelum dimulainya konflik ini – jika satu langkah Rusia masuk ke wilayah NATO, itu akan dianggap sebagai tindakan perang,” ucap Javid.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Inggris yakin serangan langsung terhadap anggota NATO masih sangat tidak mungkin.

BACA JUGA:  Iran Makin Ganas, Ancaman Kerasnya Bikin Dengkul Lemas

Sementara itu, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, itu membantah tudingan AS bahwa Rusia telah meminta China untuk peralatan militer untuk membantu Vladimir Putin.

“Rusia memiliki potensinya sendiri untuk melanjutkan operasi.Ini berjalan sesuai rencana dan akan selesai tepat waktu dan penuh,” katanya

BACA JUGA:  Eks Perwira Inggris Desak NATO Membunuh Presiden Vladimir Putin

Peskov mengungkap, Kementerian pertahanan Federasi Rusia sambil memastikan keamanan maksimum penduduk sipil, tidak mengecualikan kemungkinan mengambil pusat-pusat populasi besar di bawah kendali penuh.

Namun klaim Peskov mengenai jalannya invasi yang disebutnya sesuai rencana ditentang oleh salah satu sekutu terdekat Putin 

Viktor Zolotov, kepala penjaga nasional Rusia dan anggota dewan keamanan diktator mengakui bahwa tidak semuanya berjalan secepat yang diinginkan.

"Tapi kami menuju tujuan kami, selangkah demi selangkah, dan kemenangan akan menjadi milik kami.”

Seorang ahli pertahanan Inggris menyarankan pasukan Rusia mungkin telah menghadapi masalah karena mereka penuh dengan "masalah budaya yang mendalam, seperti korupsi yang mendalam".

Prof Michael Clarke, direktur Institut Strategi dan Keamanan Universitas Exeter, baru-baru ini mengatakan reformasi tentara Rusia yang 'besar dan modern' tidak berjalan dengan baik.

"Bagian yang modern tidak besar, dan bagian yang besar tidak modern,” katanya

Dia menyebut, sistem dan peralatan senjata belum bekerja dengan baik karena latihan tidak diselesaikan dengan benar.

“Komandan berbohong tentang ini dalam dokumen mereka, berpura-pura telah melakukannya. kemampuan yang tidak ada di sana, jadi kekuatannya sama sekali tidak siap tempur,” kata Clarke.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co