Ultimatum Maut Vladimir Putin: 2 Hari, 6 Ibu Kota Negara Hancur

29 Maret 2022 08:25

GenPI.co - Presiden Vladimir Putin dilaporkan pernah mengeluarkan ultimatum maut bahwa dia dapat menempatkan pasukan Rusia di 6 ibu kota negara hanya dalam 2 hari.

Dalam sambutannya, yang dilaporkan dibuat pada tahun 2014, Putin mengklaim bahwa dia dapat menempatkan tentara di ibu kota negara Ukraina, Polandia, Latvia, Lithuania, Estonia dan Rumania dengan tentara Rusia dalam waktu 48 jam.

Mirror pada Senin (28/3) yang mengutip surat kabar Jerman Suddeutsche Zeitung melaporkan bahwa presiden Rusia melontarkan ancaman mantan presiden Ukraina Petro Poroshenko.

BACA JUGA:  Langkah Maut Presiden Vladimir Putin, 7 Jenderal Tewas

Poroshenko sendiri adalah pemimpin Ukraina sebelum digantikan oleh Volodymyr Zelenskiy sejak 2019 lalu.

"Jika saya mau, dalam dua hari saya dapat memiliki pasukan Rusia tidak hanya di Kyiv tetapi juga di Riga, Vilnius, Tallinn, Warsawa dan Bukares,” sesumbar Putin kala itu 

BACA JUGA:  Ganas! Nasib Gemilang Vladimir Putin Telah Diramal Baba Vanga

Dia juga mengatakan kepada Poroshenko, agar Ukraina untuk tidak terlalu bergantung pada UE.

Dugaan ancaman itu muncul setelah Putin dilaporkan mengatakan dia bisa merebut ibu kota Ukraina "dalam dua minggu", saat ribuan tentara Rusia berkumpul di perbatasan.

BACA JUGA:  Vladimir Putin Menggertak, Menhan Langsung Serangan Jantung

Kremlin kemudian membantah Putin telah membuat komentar mengenai hal tersebut.

Bulan lalu,  pemerintah Rusia secara salah mengklaim kedatangannya akan disambut oleh warga di Ukraina.

Alih-alih, pasukan Putin malah mendapat perlawanan keras dan tidak dapat mengamankan Kyiv.

Beberapa pihak di barat diaporkan memiliki kekhawatiran bahwa Putin berencana untuk memperluas wilayahnya ke negara-negara Uni Eropa dan NATO.

Awal bulan ini Wakil Presiden Komisi Eropa Valdis Dombrovskis memperingatkan bahwa Putin dapat mengarahkan agresinya ke Lituania, Latvia, dan Estonia jika Ukraina jatuh.

“Jika kita tidak mendukung Ukraina, itu tidak akan berhenti di Ukraina,” kata Dombrovskis 

Dia menambahkan bahwa  Putin sekarang dalam suasana perang yang agresif dan sayangnya, kemungkinan agresi ini akan berlanjut di negara lain.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co