GenPI.co - Invasi Rusia terhadap Ukraina membuat Presiden Vladimir Putin menjadi sosok paling dibicarakan di dunia saat ini, termasuk mengenai kesehatan tubuhnya.
Pemimpin Rusia itu dilaporkan menderita beberapa penyakit maut dan dalam kondisi tidak sehat kala memerintahkan perang.
Melansir Mirror, Minggu (3/4), teori tentang buruknya kesehatan Putin yang dipicu oleh analis politik Profesor Valery Solovei.
Mantan kepala departemen Humas Institut Hubungan Internasional Negeri Moskow itu pada November 2020 menduga pemimpin Rusia itu menderita kanker dan Parkinson.
Namun menurut Prof Solosovei, kondisi tersebut berusaha disembunyikan oleh Kremlin dari publik Rusia.
Meskipun teori itu dibantah oleh Kremlin, Prof Solovei mengatakan bahwa penguasa lalim itu juga telah menerima pengobatan untuk penyakit degeneratif pada Februari 2021.
Prof Solovei mengeklaim, adalah seorang pejabat Kremlin yang mengonfirmasi pernyataan mengenai diagnosis medis Putin itu
Saat itu, Prof Solovei juga mengatakan bahwa Presiden berencana untuk mundur dari jabatannya pada awal 2022.
Sebuah sumber terpisah Rusia menyebutkan pemimpin Rusia itu telah menjalani operasi kanker perut.
Berbicara tentang kedua kondisi pada tahun 2020, Prof Solovei mengatakan bahwa satu bersifat psiko-neurologis, yang lain adalah masalah kanker.
“Jika ada yang tertarik dengan diagnosis pasti, saya bukan dokter, dan saya tidak punya hak etis untuk mengungkapkan masalah ini,” kata dia
Dia menambahkan bahwa diagnosis kedua jauh lebih berbahaya daripada diagnosis pertama karena Parkinson tidak mengancam kondisi fisik, tetapi hanya membatasi penampilan di depan umum.
“Berdasarkan informasi ini orang akan dapat membuat kesimpulan tentang cakrawala hidupnya, yang bahkan tidak memerlukan pendidikan kedokteran spesialis,” kata dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News