GenPI.co - Penunjukan penyanyi Maudy Ayunda sebagai juru bicara Pemerintah Indonesia dalam Forum Presidensi G20 menuai kritik.
Kritikan tak hanya datang dari pihak-pihak di tanah air, tetapi juga dari media internasional.
Salah satu media asing yang mengkritik penunjukan Maudy Ayunda sebagai juru bicara Pemerintah Indonesia pada Presidensi G20 ialah Bloomberg.
Bloomberg memberitakan, menurut beberapa analis, penunjukan Maudy Ayunda merupakan kesombongan yang dibuat Pemerintah Indonesia dalam upaya terhubung dengan generasi muda.
“Pemerintahan Presiden Joko Widodo berusaha merayu populasi muda yang menghadapi pengangguran tinggi," tulis Bloomberg, Senin (18/4).
Bloomberg mencatat lebih dari setengah dari 273 juta orang di Indonesia berusia di bawah 35 tahun.
Sementara itu, tingkat pengangguran yang berusia 16 hingga 30 tahun meningkat hingga 14 persen pada tahun 2021.
Bloomberg menyoroti bagaimana anak muda di Indonesia lebih cenderung menganggur dua kali lipat di tingkat nasional yakni 6,5 persen.
Bloomberg juga menyinggung Maudy Ayunda yang tidak memiliki pengalaman diplomatik atau ekonomi, tetapi dipilih sebagai jubir Presidensi G20.
"Pada briefing pertama, dia tampaknya mengabaikan pertanyaan tentang kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin,” tulis Bloomberg.
Sebagai bagian dari tim juru bicara, peran Maudy Ayunda ialah untuk melaporkan hasil pertemuan G20 yang relevan dengan Indonesia.
Sementara terkait isu-isu sensitif, Maudy Ayunda menjelaskan bahwa hal itu akan ditangani oleh perwakilan lain. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News