Kontroversi Capres Le Pen, Sebut Hijab Hanya Seragam Islam

21 April 2022 02:00

GenPI.co - Calon Presiden Prancis Marine Le Pen terkenal sebagai sosok penuh kontroversi. Dalam kampanyenya, Le Pen menyebut Hijab hanya seragam Islam yang harus dilarang dari ruang publik Prancis.

Seperti diketahui, Le Pen sebelumnya mengatakan bahwa hijab bukanlah tanda keyakinan agama seseorang.

“Hijab hanya seragam Islam yang harus dilarang dari ruang publik Prancis,” papar Le Pen, dilansir dari Reuters, Rabu (20/4),

BACA JUGA:  Pedas, Presiden Prancis Emmanuel Macron Kena Tampar

Larangan hijab yang dikampanyekan Calon Presiden Prancis Marine Le Pen pun dikritik habis.

Akibatnya, koalisi Le Pen pun turun tangan melakukan klarifikasi.

BACA JUGA:  Presiden Iran Telepon Macron, Singgung Soal Pengiriman Tim Penuh

Politisi sayap kanan Prancis Louis Aliot mengatakan bahwa keputusan final akan dikembalikan ke parlemen.

Langkah tersebut dinilai sebagai “upaya penyelamatan” di hari-hari terakhir kampanye calon presiden Prancis.

BACA JUGA:  Reputasi Pria Prancis dalam Hal Cinta, Ternyata Karena ini!

Pasalnya, kritik atas larangan hijab membuat citra Le Pen menurun seminggu menjelang pilpres.

Aliot mengatakan bahwa larangan hijab adalah salah satu dari beberapa alat politik untuk melawan “Islamisme”.

Namun, penerapannya perlu dilakukan secara bertahap.

Larangan itu, menurut Aliot, akan diterapkan ke institusi negara terlebih dahulu, sebelum diperluas sedikit demi sedikit.

“Akan ada perdebatan di parlemen dan kemudian akan ada pilihan," katanya.

Sementara itu, sekutu Le Pen lainnya, David Rachline, tampak ikut melunakkan pernyataannya.

"Kami tidak ingin menyerang orang, semua wanita berhijab itu bukan Islamis," ungkapnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co