Wow, Peneliti Temukan Kemungkinan Manusia Jadi Muda Kembali

10 September 2019 01:25

GenPI.co - Masih ingat film aneh berjudul  ‘Curious Case of Benjamin Button’ yang dibintangi oleh Brad Pitt? Sebuah studi baru mengungkap kemungkinan terjadinya hal seperti itu. Ilmuwan tidak hanya dapat memperlambat proses penuaan tetapi juga  membalikkannya.

Relawan dalam sebuah penelitian di California diberi hormon pertumbuhan dan dua obat diabetes selama setahun. Obat-obatan itu diuji dengan harapan terjadi regenerasi kelenjar timus.

Baca juga:

Bisakah Otak Berhenti Berpikir? Ternyata Tak Bisa! Ini Alasannya

Ugal-Ugalan di Atas Aspal, Penjara Menantimu, Guys!

Dalam penelitian yang dipublikasi di Jurnal Nature itu, ilmuwan  menemukan bahwa partisipan telah kehilangan rata-rata 2,5 tahun pada "jam epigenetik" mereka, yang diukur dengan menganalisis tanda pada genom seseorang. Sistem kekebalan peserta juga menunjukkan tanda-tanda peremajaan.

Hasil penelitian itu membuat  bahkan ilmuwan terkejut. "Saya berharap melihat pelambatan jam, tetapi bukan pembalikan," kata peneliti UCLA Steve Horvath kepada Nature. "Rasanya seperti futuristik," tambahnya. 

Meski demikian, para ilmuwan itu memperingatkan bahwa temuan ini masih awal.  Sebab penelitian itu  hanya melibatkan 9 relawan dan tidak termasuk kelompok kontrol. 

Namun jika penelitian lebih lanjut mengkonfirmasi temuan, dampak pada perawatan kesehatan dan hubungan masyarakat dengan penuaan secara keseluruhan bisa sangat besar.

Jam epigenetik diukur dengan catatan perubahan kimiawi pada DNA suatu organisme. Tujuan utama percobaan ini adalah untuk menguji apakah hormon pertumbuhan dapat digunakan untuk memulihkan jaringan di kelenjar timus, yang sangat penting untuk fungsi kekebalan tubuh. 

Kelenjar timus pada relawan  mulai menyusut setelah pubertas dan menjadi tersumbat oleh lemak. Studi sebelumnya telah menunjukkan hormon pertumbuhan merangsang regenerasi di timus, tetapi juga dapat menyebabkan diabetes, itulah sebabnya obat diabetes dimasukkan dalam studi terbaru.

Para ilmuwan bahkan mengecek jam epigenetik pada partisipan sebagai renungan. Horvath melihat empat ukuran berbeda dari jam epigenetik masing-masing peserta. Dia menemukan semua dari mereka telah terbalik secara signifikan.

"Ini memberi tahu saya bahwa efek biologis dari perawatan itu kuat," kata Horvath.

Enam peserta memberikan sampel darah enam bulan setelah uji coba. dan efeknya tetap sama. Mengingat efeknya sangat kuat di setiap peserta, Horvath optimis untuk pengujian di masa depan.

Para peneliti sedang merencanakan penelitian yang lebih besar dengan peserta yang lebih beragam berdasarkan usia, jenis kelamin, dan etnisitas, dan ketiga obat ini sedang diuji secara independen untuk menentukan efek spesifik.

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co