Para Pejabat Uni Eropa Bergerak, Iran Dihajar dengan Sanksi Akibat Protes Antihijab

18 Oktober 2022 08:25

GenPI.co - Para menteri luar negeri Uni Eropa pada Senin (17/10) bertemu untuk mengadopsi sanksi terhadap Iran terkait gelombang protes antihijab.

Mereka mengutuk tindakan keras rezim terhadap demonstran dan menekankan perlunya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Teheran.

Melansir AFP, para diplomat mengatakan bahwa daftar sanksi melingkupi 11 pejabat Iran dan empat entitas. 

BACA JUGA:  Protes Antihijab Makin Tak Terkendali, Presiden Iran Tuduh Keterlibatan Amerika Serikat

Mereka akan dikenakan larangan visa UE dan pembekuan aset.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyebut, poisi moral menjadi salah satu yang terkena sanksi. 

BACA JUGA:  Anak-anak Iran di Protes Antihijab, Puluhan Tewas dan Ratusan Ditahan

“Sebutan yang sangat tidak pantas jika Anda melihat kejahatan yang dilakukan di sana," ucap dia.

Daftar itu dibuat sebelum terjadinya kebakaran mematikan di penjara Evin yang terkenal di Teheran.

BACA JUGA:  Di tengah Protes Antihijab, Terjadi Kekacauan besar di Penjara Iran

Penjara tersebut adalah  tempat rezim menahan tahanan politik Iran, serta warga negara ganda dan orang asing.

Uni Eropa telah khawatir pada tindakan keras berdarah rezim Iran terhadap protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini sebulan yang lalu.

Perempuan 22 tahun itu ditahan oleh polisi moral yang menangkap wanita yang dianggap mengenakan jilbab secara tidak pantas.

Demonstrasi sejak itu berubah menjadi protes jalanan anti-rezim, dengan mereka yang ambil bagian menuntut diakhirinya rezim yang dipimpin mullah.

"Ketika Anda melihat gambar-gambar mengerikan dari kebakaran di penjara, ketika Anda melihat bahwa orang-orang yang damai, wanita, pria dan, semakin banyak, orang muda dan anak sekolah terus dipukuli secara brutal maka kita tidak bisa dan tidak akan menutup mata untuk ini," kata Baerbock.

Dia memperingatkan jiika kekerasan ini berlanjut, maka lebih banyak lagi yang akan menyusul.

Menteri Luar Negeri Swedia Anne Linde mengatakan sanksi itu terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penindasan demonstrasi damai dan paling tidak pembunuhan beberapa wanita.

"Itu akan menjadi sanksi terhadap polisi keamanan, pejabat politik dan mereka yang memimpin kekerasan," katanya.

Dia juga  menyebut langkah itu keputusan penting dan disambut baik.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Luksemburg Jean Asselborn skeptis bahwa sanksi Uni Eropa akan menyakiti Iran, 

"Rezim ini mungkin telah bekerja selama 40 tahun terakhir dan harus berhenti. Dan itulah mengapa Uni Eropa harus mengambil ini terlebih dahulu. langkah sekarang,” katanya.

Amerika Serikat, Inggris dan Kanada telah mengumumkan sanksi mereka sendiri terhadap Iran atas pelanggaran hak yang terjadi.

Teheran telah menanggapi dengan menuduh Amerika Serikat mengobarkan protes anti-rezim.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co