GenPI.co - Organisasi energi nuklir Iran mengatakan bahwa server email milik salah satu anak perusahaannya diretas dari negara asing.
Melansir media pemerintah setempat, Minggu (23/10), tindakan peretasan itu membuat beberapa informasi perusahaan dipublikasikan secara online.
Sebuah kelompok peretasan Iran, Black Reward, mengeklaim sebagai pihak yang melakukan tindakan peretasan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di Twitter, Sabtu (22/10), kelompok itu mengatakan bahwa mereka telah merilis informasi yang diretas terkait dengan kegiatan nuklir Iran.
Back Reward mengaku melakukan itu sebagai bentuk atas gelombang protes antuhijab yang belakangan ini mengguncang Iran.
“Atas nama Mahsa Amini dan untuk wanita, kehidupan, kebebasan," tulis kelompok itu dalam pernyataannya.
Dikatakan, informasi yang dirilis termasuk manajemen dan jadwal operasional dari berbagai bagian pembangkit listrik Bushehr.
Informasi lain yang dibeber kepada publik adalah kontrak dan perjanjian pengembangan atom dengan mitra dalam dan luar negeri.
Departemen umum diplomasi publik dan informasi organisasi energi nuklir mengatakan langkah ini dibuat dengan tujuan menarik perhatian publik".
"Perlu dicatat bahwa konten dalam email pengguna berisi pesan teknis dan pertukaran harian rutin dan terkini," lapor media pemerintah.
Pembicaraan antara kekuatan dunia dan Iran yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 telah mencapai titik buntu.
Amerika Serikat mengatakan pada 12 Oktober bahwa Teheran telah menunjukkan sedikit minat untuk menghidupkan kembali pakta tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News